Bisnis.com, SOLO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kecewa terhadap keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Meski menjadi salah satu pihak yang menolak keras kedatangan Timnas Isreal, ia yakin ada hal baik yang akan datang.
“Kecewalah kalau batal [Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20]. Kita sudah menyiapkan sejak awal kok, kan tinggal beberapa catatan saja yang bisa kita lakukan,” kata Ganjar seusai acara Sosialisasi dan Asistensi RB Tematik dan Perubahan Roadmap Reformasi Birokrasi 2020-2024 di Jawa Tengah di Gedung Gradhika Semarang, Kamis (30/3/2023).
Ia pun meminta agar masyarakat sabar dan menunggu apa yang menjadi keputusan dari FIFA dan PSSI mendatang.
Pasalnya, dari lima poin yang disampaikan FIFA, poin kelima berupa Presiden FIFA dan Ketua PSSI segera bertemu lagi dinilai bakal menjadi peluang bagi Indonesia terkait keputusan Piala Dunia U-20 mendatang.
“Sampai dengan tadi malam, saya beruntung karena bisa memantau perkembangan yang ada. Tapi saya baru baca dari media dan sampai dengan tadi pagi saya tanya belum ada surat yang masuk dari FIFA ke PSSI. Maka, effort PSSI untuk bisa melobi FIFA menurut saya perlu mendapatkan dukungan kita semua. Dari lima poin kemarin yang disampaikan, masih ada ruang poin kelima dari keputusan FIFA itu untuk peluang adanya cara-cara lain agar kemudian penyelenggaraannya tetap berjalan,” katanya.
Baca Juga
Untuk diketahui, terdapat lima keputusan penting FIFA soal keputusan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Di antaranya:
1. FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 2023
2. Tanggal Piala Dunia U-20 2023 tidak berubah
3. Indonesia berpotensi dapat sanksi tambahan
4. FIFA tetap berkomitmen membantu transformasi PSSI
5. Presiden FIFA dan Ketua PSSI segera bertemu lagi