Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan akan menyederhanakan mekanisme berobat jalan bagi para pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, langkah itu tengah dikaji lantaran mekanisme pengobatan bagi pasien gagal ginjal akut di Indonesia saat ini masih rumit.
Dia mengatakan, pasien harus menjalani pengobatan di dua hingga delapan poli yang berbeda dalam satu kali kunjungan.
“Masalah klinisnya nanti akan kita bereskan, kenapa ini harus dua kali kontrol poliklinik dan sebagainya. Kalau bisa nanti kita sederhanakan,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (28/3/2023).
Selain itu, Dante menyebut dirinya juga akan membentuk tim klinis yang bertugas untuk mengawasi dan mengobati para pasien gagal ginjal akut.
Tim tersebut akan turut membantu orang tua korban gagal ginjal akut dalam menyelesaikan permasalahan administrasi di setiap proses pengobatan.
Baca Juga
Di sisi lain, Kemenkes diketahui tengah mengkaji kemungkinan konsultasi jarak jauh bagi korban gagal ginjal akut. Kedepannya, diharapkan para korban dapat menjalani pengobatan di rumah sakit terdekat dari tempat tinggalnya tanpa harus ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang menjadi RS rujukan gagal ginjal akut.
“Kemudahan akses mereka untuk mereka apakah bisa dilakukan di rumah saja atau bagaimana atau bisa dengan konsultasi jarak jauh,” sambung Dante.
Seperti diketahui, Kemenkes mulai mencatat adanya peningkatan jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia sejak Agustus 2022.
Sebanyak 326 anak dinyatakan mengidap penyakit gagal ginjal akut hingga awal Februari 2023.
Dari total kasus tersebut, 116 korban telah dinyatakan sembuh dan 204 korban meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh kandungan zat kimia berbahaya etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirop itu.