Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Tuan Guru Bajang Terkait Polemik Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi berharap agar
Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), menjawab pertanyaan saat berkunjung ke Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (9/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), menjawab pertanyaan saat berkunjung ke Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (9/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi berharap agar Pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dapat menemukan titik terang untuk kelanjutan Indonesia dalam memegang statuta sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

“Tolong ditimbang maslahat dan mudharatnya, kalau menurut saya menjadi tuan rumah kejuaraan sepak bola dunia U-20 juga suatu suatu perjuangan juga, suatu marwah bangsa juga gitu,” katanya kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Selasa (28/3/2023)

Lebih lanjut, dia meminta dicarikan titik temu dalam polemik persoalan timnas Israel di Piala Dunia U20 Indonesia. TGB berharap Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 tetap berlangsung.

"Sehingga menurut saya apa harus dicari titik temunya lah. Apalagi kalau kita bicara tentang membela Palestina, sebenarnya Indonesia juga tetap pada posisinya, posisi konstitusional dan semua pemimpin kita konsisten di sana. Namun, dalam satu organisasi olahraga internasional mereka juga punya pakem, mereka punya aturannya, ya kita sebaiknya berusaha untuk bisa complay bisa menyesuaikan dengan itu," tuturnya.

Selanjutnya, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Perindo ini berharap agar aksi Indonesia ini juga dapat dilihat oleh FIFA sebagai bentuk harapan kesetaraan sikap bagi setiap anggota Federasi Sepak Bola Internasional tersebut

“Namun, pada saat yang sama menurut saya ini menjadi momen juga dimana kita berharap juga ada kesetaraan, dalam arti bahwa tidak jarang Palestina juga klub sepak bolanya itu dilarang untuk tampil khususnya oleh Israel. Demikian juga tim-tim-tim olahraganya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan posisi Indonesia dalam organisasi olahraga internasional FIFA akan tetap mengikuti aturan. Menurutnya, Indonesia juga berusaha mematuhi aturan tersebut.

"Mereka juga punya pakem, mereka juga punya rules-nya, punya aturannya, ya kita berusaha untuk bisa comply bisa menyesuaikan dengan itu," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia berharap ada solusi agar Indonesia tetap menggelar Piala Dunia U-20, tetapi tetap pada posisi membela Palestina.

"Karena itu jangan sampai karena kita tidak bisa sampai pada kata sepakat lalu kemudian kesempatan ini hilang, sayang sekali, jangan sampai misalnya masalah ini berdampak panjang pada ikhtiar-ikhtiar kita untuk menjadi tuan rumah bagi banyak sekali event olahraga. Kan kasihan juga ya kalau kemudian kita mendapat catatan hitam di dalam masalah seperti ini," ujarnya.

Di sisi lain, mantan Gubernur NTB tersebut juga merespon aksi dari sejumlah Kepala Daerah yang terang-terangan menolak kehadiran tim nasional (timnas) Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20. Menurutnya, agar ke depan setiap kepala Negara serempak agar selaras mengedepankan kepentingan bangsa.

“Tentu semua punya alasannya, punya reasioningnya tetapi kalau menurut saya mari kita lihat kepentingan bangsa secara keseluruhan,” pungkas TGB.

Untuk diketahui, sejumlah kepala daerah, organisasi masyarakat hingga organisasi keagamaan menyatakan menolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di enam provinsi, meliputi DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Tokoh-tokoh yang menolak yaitu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.

Adapun, sejumlah partai politik juga menegaskan penolakannya, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper