Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding negara-negara Barat sebagai penghasut konflik di Ukraina.
"Mereka berpura-pura tidak ada hubungannya dengan itu [konflik di Ukraina]. Mereka adalah pemrakarsa konflik ini dan para penghasut, dan hari ini mereka menyerahkan jutaan lebih amunisi, perangkat keras dan sebagainya," katanya, menjawab pertanyaan pembawa acara Pavel Zarubin.
Putin mengatakan bahwa konflik dimulai sejak kudeta bersenjata, dan pihaknya dipaksa untuk melindungi Krimea dan pada akhirnya mendukung Donbass.
"Kudeta bersenjata di situlah semuanya dimulai. Kami dipaksa untuk melindungi penduduk Krimea, dan dengan cara ini atau yang lain kami akhirnya mendukung Donbass," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Senin (27/3/2023).
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa telah berulang kali membicarakan hal ini, dan menambahkan bahwa mantan pemimpin Ukraina juga dapat disalahkan.
"Tapi itu urusan internal mereka, urusan Ukraina sendiri. Tapi melakukan kudeta, selain yang berdarah, ini adalah cerita yang sama sekali berbeda," tambahnya.
Baca Juga
Menurut Putin, Barat melewati semua garis merah dan bahkan sangat melewati batas dengan memasok senjata ke rezim Kyiv.
"Ya, itulah yang mereka lakukan, mereka melakukannya sejak awal tahun 2014. Ketika mereka memfasilitasi kudeta," ujarnya.
Dia menanggapi pertanyaan Zarubin dengan mengatakan bahwa pasokan senjata ke Kyiv termasuk amunisi uranium, berarti telah melewati garis merah dan bahkan sangat melewati garis batas.