Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah mengakui bahwa tentara negaranya saat ini tidak dapat melancarkan serangan balasan di wilayah timur.
Dia menjelaskan bahwa hal itu karena terjadi kekurangan senjata yang diperlukan, menurut wawancaranya dengan surat kabar terbesar Jepang Yomiuri Shimbun.
“Kami belum dapat meluncurkannya (serangan balasan). Tanpa tank, artileri, dan HIMARS (peluncur roket ganda Amerika), kami tidak dapat mengirim tentara pemberani kami ke garis depan,” kata Zelensky, seperti dilansir dari TASS, Sabtu (25/3/2023).
Selain itu, dia juga menunjukkan kekurangan amunisi yang serius, menekankan bahwa Kyiv saat ini sedang menunggu pengiriman senjata dari mitranya.
Saat menyinggung kemungkinan melanjutkan pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia, Zelensky berpendapat bahwa sama sekali tidak ada syarat yang dibuat untuk itu.
Selain itu, dia mengatakan bahwa dia skeptis atau masih mempertanyakan tentang rencana perdamaian yang diusulkan oleh China.
Baca Juga
"Kami belum menerima tawaran mediasi atau organisasi negosiasi dari China," lanjut Presiden Ukraina itu.
Lebih lanjut, Zelensky menambahkan bahwa dia telah memberi tahu Beijing melalui saluran diplomatik tentang kesiapannya untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereschuk mengatakan dalam sebuah wawancara untuk Corriere della Sera Italia bahwa Kyiv mengharapkan konfirmasi panggilan telepon antara Zelensky dan Xi Jinping.
Adapun Zelensky melakukan wawancara saat berada di kereta dalam perjalanan ke Kyiv setelah mengunjungi bagian Wilayah Kherson yang dikuasai Ukraina.