Bisnis.com, JAKARTA – Diplomat top China Wang Yi mendesak Eropa untuk mendukung pembicaraan damai Rusia di Ukraina, meskipun Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan proposal Beijing akan secara efektif membekukan keuntungan teritorial Kremlin.
"China berharap Prancis dan negara-negara Eropa lainnya juga memainkan peran mereka," kata Wang kepada Emmanuel Bonne, Penasihat Diplomatik Presiden Prancis, melalui telepon Kamis (23/3/2023).
“Gencatan senjata, menghentikan perang, melanjutkan pembicaraan damai dan penyelesaian politik krisis harus menjadi konsensus strategis antara China dan Eropa,” kata Wang, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China melansir Bloomberg.
Seruan itu datang tepat setelah Presiden Xi Jinping mengakhiri kunjungan kenegaraan ke Rusia, Presiden Vladimir Putin menjanjikan hubungan yang lebih erat dan memuji proposal Beijing untuk mengakhiri pertempuran.
Xi telah berusaha untuk menghidupkan kembali citranya sebagai negarawan global, dengan China membantu mengamankan kesepakatan untuk meningkatkan hubungan antara Iran dan Arab Saudi, serta mengumumkan rencana untuk gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
Proposal itu akan membekukan pasukan Rusia di wilayah Ukraina.
Presiden Volodymyr Zelensky telah berjanji untuk terus berjuang. Moskow tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan serangannya, dan terus mengklaim sebagian Ukraina timur dan Krimea sebagai wilayahnya setelah referendum yang secara luas dikecam sebagai tindakan aneksasi ilegal.
AS dan sekutunya telah menolak inisiatif China karena bias terhadap Rusia. Namun, para pejabat AS khawatir bahwa menolak proposal China secara langsung dapat mengirimkan pesan bahwa Washington tidak tertarik pada perdamaian.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengumumkan dia akan melakukan perjalanan minggu depan ke China untuk berbicara dengan Xi tentang proposal untuk merundingkan perjanjian damai antara Rusia dan Ukraina.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva akan memulai kunjungan lima hari ke China pada Minggu (26/3/2023), dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan berkunjung pada awal April untuk mendorong Beijing membantu mengakhiri perang Rusia di Ukraina.