Bisnis.com, SOLO - Awal puasal Ramadan tinggal menghitung hari. Bahkan jika merujuk pada Muhammadiyah, awal puasa Ramadan 2023 tingga 3 hari lagi.
Hal tersebut lantaran Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 2023 pada Kamis, 23 Maret.
Jelang puasa, banyak orang memutuskan untuk mengunjungi makan sanak keluarga untuk memberikan doa dan membersihkan makam.
Biasanya, ziarah ini menjadi tradisi yang dilaksanakan H-3, H-2 atau H-1 awal puasa Ramadan.
Hukum ziarah kubur jelang puasa Ramadan
Pada dasarnya, Al-Quran tidak secara eksplisit menjelaskan tentang ziarah kubur jelang puasa Ramadan ini.
Bahkan menurut Abdurrahman Al-Mukaffi dalam buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan, ziarah kubur menjelang Ramadan tidak pernah dicontohkan atau dilakukan oleh Rasulullah SAW maupun para sahabatnya.
Baca Juga
Sebaliknya, Rasulullah SAW hanya sekadar menganjurkan muslim untuk berziarah kubur semata-mata dengan tujuan mengingat kematian. Rasulullah SAW bersabda.
Cendekiawan muslim, Quraish Shihab juga pernah mengatakan jika ziarah kubur sendiri adalah sunnah alias bukan wajib.
Sebelum kamu memutuskan untuk melakukan ziarah kubur, ada baiknya kamu simak tata cara dan bacaan doa ziarah kubur berikut ini.
Tata cara dan bacaan doa ziarah kubur
Ucapkan salam
"Assalaamu‘alaikum daara qaumin mu’minîn wa ataakum maa tuu‘aduun ghadan mu’ajjaluun, wa innaa insyaa-Allaahu bikum laahiquun."
Artinya: "Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.
Panjatkan doa
Berikut ini adalah doa yang sebaiknya dibaca ketika melakukan ziarah kubur,
"Bismillaahirrahmaanirrahîm Salaamullaahi yaa saadah minar-Rahmaani yaghsyaakum Ibaadallaahi ji’naakum qashadnaakum thalabnaakum Tu'înuunaa tughîtsuunaa bihimmatikum wa jadwaakum Fa ahbuunaa wa a'thuunaa 'athaayaakum hadaayaakum Falaa khayyabtumuu dzannî fahaasyaakum wahaasyaakum Sa'idnaa idz ataynaakum wa fuznaa hîna zurnaakum Faquumuu wasyfa'uu fînaa ilaar-rahmaani mawlaakum 'Asaa nuhdzaa 'asaa nu'thaa mazaayaa min mazaayaakum 'Asaa nadzrah 'asaa rahmah taghsyaanaa wa taghsyaakum Salaamullaahi hayyaakum wa 'ainullaahi tar'aakum Wa shallaallaahu mawlaanaa wasallam maa atainaakum 'Alaal mukhtaari syaafi'înaa wa munqidzinaa wa iyyaakum."
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu. Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu). Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini). Maka cintailah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.”
“Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami). Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat ar-Rahman, Tuanmu. Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.”
“Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau. Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau. Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafaati dan menyelamatkan kita."