Bisnis.com, SOLO - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan jika RI berencana membeli jet tempur tambahan.
Meski demikian, Prabowo menegaskan jika beberapa jet tempur yang akan dibeli oleh RI dalam waktu dekat berstatus bekas dan masih berusia muda.
"Kita juga akan rencana juga mengakuisi pesawat-pesawat yang tidak baru (bekas) tapi masih muda usianya, rencana kita kita akan mengambil beberapa pesawat dari luar negeri yang masih muda," kata Prabowo di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma.
Meski demikian, Prabowo belum mau berbicara lebih lanjut tentang jet tempur apa yang akan dibeli Indonesia.
Tapi jika melihat rumor yang mencuat belakangan ini, pesawat yang mungkin masuk ke dalam rencana Prabowo tersebut adalah Mirage 2000-5.
Nantinya, RI akan meminang jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari militer Qatar.
Baca Juga
Pada akhir 2022 lalu, muncul kabar jika Dassault Aviation selau produsen Mirage 2000-5 melarang Qatar menjual jet tempur tersebut kepada Indonesia.
Alasannya, Dassault Aviation khawatir jika pejualan Mirage 2000-5 akan memengaruhi pembelian jet tempur Rafale dari perusahaan mereka dalam kondisi baru.
Meski demikian sampai saat ini, isu tersebut tak mendapat tanggapan pasti, baik dari Dassault Aviation ataupun pemerintah RI.
Di sisi lain, RI sendiri sebenarnya sudah memesan 42 unit Rafale sehingga apapun kesepakatan yang terjadi soal Mirage 2000-5 kemungkinan besar tak akan memengaruhi hal tersebut.
Selain berencana membeli 42 unit Rafale di mana enam unit pertama telah dipesan, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia juga sedang mencari pendanaan/alokasi anggaran untuk mengakuisisi 36 F-15EX dari Amerika Serikat.
_1692693482.jpg?w=348&h=261)
