Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Balas Dendam, AS Terbangkan Balon Udara di Langit Beijing

China mengungkap, bahwa balon udara Amerika Serikat (AS) terbang di atas wilayah Xinjiang dan Tibet tanpa izin.
Asahi Asry Larasati
Asahi Asry Larasati - Bisnis.com 15 Februari 2023  |  20:57 WIB
Balas Dendam, AS Terbangkan Balon Udara di Langit Beijing
Balon mata-mata China yang dicurigai melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS) pada 4 Februari 2023. REUTERS - Randall Hill

Bisnis.com, JAKARTA - China mengungkap, bahwa balon udara Amerika Serikat (AS) terbang di atas wilayah Xinjiang dan Tibet tanpa izin.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (15/2/2023), balon AS dinilai sebagai tindakan balas dendam atas balon mata-mata China, sehingga pihak Beijing segera mengambil tindakan tegas terhadap entitas AS yang merongrong kedaulatan negeri di tengah-tengah perselisihan diplomatik yang memburuk.

AS dan China sedang terlibat dalam perselisihan mengenai benda terbang tanpa awak setelah militer AS menembak jatuh yang mereka sebut sebagai balon mata-mata China di atas pantai South Carolina. 

Pihak China yang tidak terima disebut sebagai balon mata-mata menilai bahwa respons AS berlebihan.

Pekan ini, China blak-blakan mengungkap, bahwa balon udara AS telah terbang di atas wilayah udaranya tanpa izin lebih dari 10 kali dalam penerbangan keliling dunia sejak Mei 2022.

"Tanpa persetujuan dari otoritas China yang relevan, balon udara tersebut telah terbang secara ilegal setidaknya 10 kali di atas wilayah udara teritorial China, termasuk di atas Xinjiang, Tibet, dan provinsi-provinsi lainnya," kata Wang.

Meski demikian, Gedung Putih membantah tuduhan China.

Dampaknya, AS telah menambahkan enam entitas China yang terhubung dengan program balon pengawasan yang dicurigai oleh Beijing ke dalam daftar hitam ekspor.

"AS telah menyalahgunakan kekuatan, bereaksi berlebihan, meningkatkan situasi, dan menggunakan hal ini sebagai dalih untuk memberikan sanksi secara ilegal kepada perusahaan dan institusi China," lanjut Wang.

Menurut Wang, China dengan tegas menentang hal ini dan akan mengambil tindakan balasan terhadap entitas AS yang relevan yang merongrong kedaulatan dan keamanan China sesuai dengan hukum.

Sengketa balon udara ini telah menunda upaya kedua belah pihak untuk memperbaiki hubungan, meskipun Presiden AS Joe Biden juga mengatakan bahwa dia tidak percaya hubungan antara kedua negara melemah karena insiden tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

china amerika serikat balon udara
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top