Bisnis.com, JAKARTA - Perjalanan liburan di China melonjak setelah pencabutan pembatasan Covid-19. Diperkirakan 226 juta perjalanan domestik termasuk pesawat selama pekan liburan Tahun Baru Imlek.
Melansir Channel News Asia, Sabtu (28/1/2023), jumlah orang yang melakukan perjalanan di dalam China selama liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu melonjak 74 persen dari tahun lalu setelah pihak berwenang membatalkan pembatasan Covid-19 yang telah menghambat perjalanan selama tiga tahun.
Mengutip data Pemerintah China, diperkirakan ada 226 juta perjalanan domestik dilakukan dengan berbagai moda transportasi, termasuk pesawat selama liburan Imlek yang berakhir pada Jumat (27/1/2023), lapor stasiun penyiaran negara CCTV.
Sementara, pada Imlek 2022 jumlah perjalanan domestik 130 juta selama masa liburan Tahun Baru China,menurut Kementerian Transportasi.
Pada liburan Tahun Baru Imlek terakhir sebelum Covid-19 muncul pada akhir 2019 di pusat Kota Wuhan, sekitar 420 juta perjalanan dilakukan secara internal.
Adapun perjalanan ke luar negeri, Administrasi Imigrasi Nasional (NIA) mengatakan bahwa perjalanan lintas batas meningkat lebih dari dua kali lipat dalam enam hari pertama liburan - menjadi total 2,39 juta, naik 123,9 persen - dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.
Baca Juga
Selama liburan Tahun Baru Imlek 2019, total 12,53 juta perjalanan lintas batas dilakukan, lapor kantor berita Xinhua.
Tahun Baru Imlek adalah hari libur terpenting di China ketika sejumlah besar orang yang bekerja di kota-kota pesisir yang makmur pulang ke kampung halaman dan desa mereka untuk reuni keluarga.
Tetapi selama tiga tahun mereka tidak bepergian selama liburan karena risiko penguncian mendadak, pemberlakuan tes Covid-19, karantina.
China meninggalkan kebijakan "nol-Covid-19" yang ketat pada awal Desember 2022, setelah mendapat protes terhadap pembatasan.