Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut Rusia menembakkan setidaknya 30 rudal jelajah pada Kamis (26/1/2023) dari pembom strategis dna dua lusin drone.
Melansir Bloomberg, jumlah dan jenis pastinya masih dinilai, tetapi itu adalah putaran serangan terakhir sejak awal Oktober yang ditujukan pada infrastruktur energi Ukraina dan target sipil lainnya, beberapa di antaranya mencapai sasaran.
Dua lusin drone Shahed juga ditembakkan ke Ukraina semalam, termasuk 15 di wilayah Kyiv, dan semuanya ditembak jatuh, kata para pejabat.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (25/1/2023) bergabung dengan Jerman untuk memasok Ukraina dengan tank tempur.
Bantuan senjata itu untuk meningkatkan kemampuan pasukan Ukraina terhadap penjajah Rusia.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan tank Leopard 2 pertama dapat dikirim paling cepat akhir Maret.
Baca Juga
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengharapkan sumbangan persenjataan canggih lainnya, termasuk pesawat terbang dan rudal jarak jauh, akan menyusul.
“Penting bagi kami untuk memperluas kerja sama artileri kami, kami harus mencapai pasokan pesawat ke Ukraina,” kata Zelensky dalam pidato malamnya.