Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Budi Gunadi Sebut Vaksin Covid-19 Booster Kedua Masih Gratis

Di tengah wacana vaksin Covid-19 berbayar, Menkes Budi menyebut bahwa vaksin booster masih gratis.
Vaksinasi booster di Emporium Pluit Mall/IG @emporiumpluitmall
Vaksinasi booster di Emporium Pluit Mall/IG @emporiumpluitmall

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa pihaknya masih menggratiskan pemberian vaksin Covid-19 booster kedua bagi masyarakat.

Budi mengatakan, pemberian vaksin secara gratis ini masih akan diberlakukan hingga waktu yang belum ditentukan.

"Untuk booster kedua sampai sekarang masih gratis, memang kita ada rencana nantinya strategi dari pandemi ke endemi, akan ada banyak langkah yang dilakukan" terang Budi ketika ditemui di Gedung A.A. Maramis, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Penyediaan vaksin secara gratis ini masih dilakukan lantaran Kemenkes baru saja memulai program vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua pada Selasa (24/1/2023).

Kebijakan ini pun baru ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada pekan lalu.

"Mulai 24 Januari 2023, dapat dimulai pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 bagi semua masyarakat umum [18 tahun ke atas]," berikut bunyi poin SE Kemenkes Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 bagi Kelompok Masyarakat Umum.

Sebelumnya, Budi mengungkap bahwa pihaknya tengah merencanakan untuk menerapkan aturan vaksin Covid-19 berbayar bagi masyarakat Indonesia.

Bukan hanya untuk vaksin Covid-19 booster dosis kedua, peraturan ini dikabarkan juga akan diberlakukan untuk pemberian seluruh dosis vaksin Covid-19.

Adapun, wacana tersebut pertama kali disampaikan Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (24/1/2023).

Dia mengatakan, selayaknya obat-obatan lain, vaksin Covid-19 nantinya dapat dibeli secara mandiri melalui apotek, puskesmas, hingga rumah sakit. Namun,

Ditegaskan, proses penyuntikkan vaksin Covid-19 hanya dapat dilakukan di puskesmas dan rumah sakit setempat.

Rencana tersebut, ujar Budi, menjadi salah satu upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penerimaan vaksin Covid-19 dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi.

"Bukan untuk diperjualbelikan, kita kan dalam masa transisi dari pandemi menjadi endemi yang paling penting adalah intervensi pemerintah diturunkan, partisipasi masyarakat ditingkatkan termasuk juga di vaksinasi," ujar Budi kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023).

Kendati demikian, Budi menegaskan bahwa rencana vaksin berbayar hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak tercatat sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Bagi masyarakat yang merupakan PBI, maka dosis vaksin nantinya akan dimasukkan ke dalam paket PBI.

"Mungkin nanti vaksinasi yang gratis akan kami paketkan dalam PBI dan itu hanya vaksin dalam negeri. Sedangkan vaksin lainnya akan kami masukan seperti vaksinasi rutinseperti vaksin influenza, dan harganya bekisar US$5 - US$10 atau sekitar di bawah Rp200.000," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper