Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Bakal Rilis Sero Survei Antibodi Covid-19 Terbaru, ini Jadwalnya

Menkes Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa pihaknya tengah menjalankan sero survei level kekebalan imunitas masyarakat Indonesia terhadap Virus Corona.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa pihaknya tengah menjalankan sero survei level kekebalan imunitas masyarakat Indonesia terhadap Virus Corona.

Hasil survei tersebut akan dirilis dalam kurun waktu 1 hingga 2 minggu ke depan. 

Budi menuturkan, Kemenkes mulai rutin melakukan sero survei antibodi Covid-19 sejak Desember 2021 lalu. Survei yang dilakukan selama 6 bulan sekali ini menjadi salah satu upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. 

Melalui laporan survei tersebut, akan diketahui berapa persen masyarakat yang kini dipastikan telah memiliki level imunitas terhadap Virus Corona. Berdasarkan hasil sero survei yang dilakukan pada Juli 2022 lalu, dapat dipastikan bahwa 98,5 persen masyarakat Indonesia telah memiliki level daya tahan tubuh yang baik terhadap Covid-19. 

"Sekarang lagi jalan [sero survei antobodi Covid-19], hasilnya mudah-mudahan keluar dalam seminggu atau dua minggu lagi," tutur Budi dikutip dari kanal YouTube Kemendagri RI, Rabu (18/1/2023). 

Adapun, Budi mengaku bahwa dirinya cukup yakin dengan hasil sero survei antibodi Covid-19 yang akan dirilis dalam beberapa waktu yang akan datang. Menurut Budi, masyarakat masih akan memiliki tingkat ketahanan tubuh yang baik terhadap virus tersebut. 

Hal ini terlihat dari keberhasilan Indonesia yang mampu melewati dua gelombang varian baru Covid-19, yakni subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 serta subvarian XBB dan BQ.1. Kemenkes bahkan tak harus mencatat adanya lonjakan kasus Covid-19 akibat masuknya sejumlah subvarian Omicron ke Indonesia. 

"Sampai sekarang masih tinggi, buktinya 2 gelombang kita tidak naik. Di Eropa naik, Jepang naik, China naik, tapi kita tidak naik karena daya tahan masyarakat kita kuat," ujar Budi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper