Bisnis.com, JAKARTA - Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes telah mencopot Gubernur Brasilia, Ibaneis Rocha, dari posisinya setelah dinilai gagal mengatasi kerusuhan pada Minggu (8/1/2023).
Melansir CNN, sebelumnya Rocha membagikan video ke media sosial meminta maaf atas kegagalannya mencegah kerusuhan.
“Saya ingin meminta maaf kepada Presiden Luiz Inácio Lula da Silva atas apa yang terjadi hari ini di kota kami,” katanya.
“Apa yang terjadi di kota kami hari ini benar-benar tidak dapat diterima.”
Diberitakan sebelumnya, ratusan pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerbu Istana Kepresidenan, Kongres, dan Mahkamah Agung Brasil pada Minggu (8/1/2023).
Setelah kepungan itu terjadi, pasukan keamanan Brasil melancarkan operasi besar-besaran. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengecam serangan itu. Operasi besar-besaran dilakukan untuk mengevakuasi para demonstran dari Istana Kepresidenan dan Mahkamah Agung
Baca Juga
Evakuasi dilakukan dengan pasukan keamanan menggunakan polisi antihuru hara menunggang kuda, menggunakan meriam air, dan bom gas air mata yang ditembakkan dari helikopter.
Adapun Lula menandatangani dekrit yang menyatakan intervensi federal di Brasil, memberikan kekuasaan khusus kepada pemerintahnya untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Ibu Kota.
"Para fanatik fasis ini telah melakukan sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam sejarah negara ini," kata Lula (77), seperti dilansir dari CNA, Senin (9/1/2023).
Lula berhasil menjabat menjadi Presiden Brasil pada pekan lalu, setelah mengalahkan Bolsonaro dalam pemilihan Oktober lalu.
Bolsonaro yang berada di AS, kalah dalam pemilihan presiden. Pendukungnya menolak untuk menerima bahwa dia kalah dalam pemilihan dan telah menyerukan intervensi militer dan pengunduran diri Lula, sehingga saat ini Brasil terpecah belah.