Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas kesehatan pemerintah China memperkirakan adanya 37 juta orang di negara itu yang terinfeksi Covid-19 dalam sehari pada pekan ini.
Adapun jumlah tersebut akan menjadi rekor dan menjadikan wabah Covid-19 di China sebagai yang terbesar di dunia.
Berdasarkan hasil pertemuan internal Komisi Kesehatan Nasional China pada Rabu (21/12/2022) bahwa sebanyak 248 juta orang, atau hampir 18% dari populasi, kemungkinan tertular virus dalam 20 hari pertama di bulan Desember 2022.
Pembebasan kebijakan nol-Covid di China telah menyebabkan penyebaran varian Omicron yang sangat menular bagi masyarakat China yang padat.
Adapun menurut prakiraan lembaga itu, lebih dari separuh penduduk provinsi Sichuan di barat daya China dan Ibu Kota Beijing telah terinfeksi Covid-19.
Selain itu, China juga telah menutup jaringan stan pengujian PCR yang pernah ada di mana-mana di negara itu pada awal bulan ini, seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (25/12/2022).
Baca Juga
Tingkat infeksi Covid-19 di China sulit ditentukan, karena tes laboratorium diganti dengan pengujian di rumah dengan hasil yang tidak dikumpulkan secara terpusat.
China melihat kasus harian Covid-19 melebihi rekor sebelumnya. Orang-orang di China sekarang menggunakan tes antigen cepat untuk mendeteksi infeksi, dan tidak wajib melaporkan hasil positif. Lalu, pemerintah juga telah berhenti menerbitkan jumlah harian kasus tanpa gejala.
Kepala ekonom di konsultan data MetroDataTech, Chen Qin memperkirakan gelombang Covid-19 di China saat ini akan memuncak antara pertengahan Desember 2022 dan akhir Januari 2023 di sebagian besar kota.
Pembebasan nol-Covid telah menyebabkan puluhan juta infeksi setiap hari, dengan jumlah kasus terbesar di kota Shenzhen, Shanghai, dan Chongqing.
Adapun 37 juta kasus harian yang diperkirakan pada 20 Desember adalah penyimpangan yang memprihatinkan dari penghitungan resmi yang hanya 3.049 infeksi yang dilaporkan di China pada hari itu.
Jumlah itu juga menjadi yang paling tinggi dari rekor dunia sebelumnya untuk pandemi Covid-19. Adapun jumlah itu menjadi kasus global tertinggi sepanjang masa, sebesar 4 juta pada 19 Januari 2022, di tengah gelombang awal infeksi Omicron setelah kemunculannya di Afrika Selatan.
Rumah sakit di kota-kota besar China termasuk Beijing dan Shanghai telah kewalahan dengan lonjakan pasien yang datang tiba-tiba.