Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa perang yang berkepanjangan dan peningkatan konflik di Ukraina bukan untuk kepentingan siapapun.
Xi menyampaikan hal itu saat melakukan pembicaraan dengan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier melalui telepon pada Selasa (20/12/2022).
Menurut media China, Chinese Central Television, kedua belah pihak, Xi dan Steinmeier, bertukar pandangan tentang krisis di Ukraina.
"China dengan tegas berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai dan percaya bahwa perpanjangan dan komplikasi krisis tidak menjadi kepentingan pihak manapun," kata Xi.
Pihak Beijing berada dii posisi yang seimbang dalam konteks konflik di Ukraina, seperti dilansir dari TASS, Rabu (21/12/2022).
China tidak mengutuk Rusia karena serangan yang dilakukan selama ini ke Ukraina, meski adanya seruan dari beberapa negara Barat untuk melakukannya.
Sebelumnya, Beijing telah berulang kali menyatakan bahwa China dan Rusia sedang mengembangkan hubungan bilateral yang stabil dan harmonis dalam jangka panjang.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China juga turut mengomentari situasi di Ukraina untuk saat ini.
Pihaknya menyatakan bahwa Beijing mendukung penghormatan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan semua negara.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menegaskan bahwa negaranya mendukung semua upaya yang ditujukan untuk memfasilitasi pembicaraan damai antara kedua negara yang bersitegang tersebut.