Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Energi Rusia Tawarkan Diri Bangun PLTN di Arab Saudi

Perusahaan energi nuklir Rusia, Rosatom, menawarkan diri membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di Arab Saudi.
Sebuah papan dengan logo badan nuklir negara Rusia Rosatom terlihat di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Saint Petersburg, Rusia, 16 Juni 2022./Antara
Sebuah papan dengan logo badan nuklir negara Rusia Rosatom terlihat di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Saint Petersburg, Rusia, 16 Juni 2022./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Perusahaan energi nuklir Rusia, Rosatom, menawarkan diri untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di Arab Saudi.

Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Selasa (13/12/2022), perusahaan tersebut juga sedang membahas proyek pembangunan PLTN lain di Turki.

Rusia berencana meningkatkan pangsa energi nuklir sebesar 25 persen hingga tahun 2040. Negara itu juga dapat meningkatkan ekspor energi nuklir seiring permintaan yang meningkat akibat krisis energi global, kata Novak.

Perlambatan pengembangan energi nuklir dalam dekade terakhir sebagian besar disebabkan oleh kecelakaan di PLTN Fukushima di Jepang pada 2011, ujar dia.

“Namun, pengalaman Jepang telah dipelajari secara serius dan diperhitungkan di tingkat dunia, kesimpulan yang relevan telah ditarik, keputusan yang diperlukan telah dibuat untuk kemungkinan keberadaan dan pengembangan industri lebih lanjut. Sebagai hasilnya, ada kemajuan pesat di bidang teknologi," tutur Novak.

Dia menyebut beberapa keuntungan energi nuklir, yaitu harganya lebih murah, diperlukan lebih sedikit bahan bakar untuk menghasilkan lebih banyak energi, dan memiliki volume emisi CO2 yang rendah, yang sepenuhnya memenuhi agenda iklim saat ini.

"Saya ingin menekankan bahwa dengan latar belakang krisis energi dan upaya masyarakat internasional untuk memerangi perubahan iklim, energi nuklir menjadi sumber energi yang semakin menjanjikan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper