Bisnis.com, JAKARTA - Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmah Shah memberikan tambahan waktu kepada pemimpin partai hingga Selasa (22/11/2022) untuk mencari koalisi dan guna mendapatkan suara mayoritas di parlemen dan menentukan Perdana Menteri.
Dilansir Bloomberg pada Senin (21/11/), pemimpin partai masih punya waktu hingga Selasa pukul 14.00 waktu setempat untuk menyampaikan rencana pemerintahan baru. Sebelumnya, raja menetapkan batas waktu pada hari ini pukul 14.00.
Baik koalisi reformis multi-etnis Pakatan Harapan Anwar Ibrahim maupun aliansi Islamis pro-Melayu Muhyiddin Yassin belum mendapatkan suara mayoritas pada hari Sabtu. Mantan koalisi yang berkuasa Barisan Nasional belum memutuskan akan merapat ke koalisi mana yang mereka dukung.
Penundaan itu beerpotensi semakin meningkatkan gejolak politik Malaysia selama bertahun-tahun. Tidak ada perdana menteri yang tetap berkuasa selama lebih dari 22 bulan sejak pemilihan umum terakhir pada 2018.
Tak lama setelah istana mengeluarkan pernyataan itu, aliansi Perikatan Nasional mengatakan telah menyerahkan deklarasi tersumpah kepada raja lebih dari 112 anggota parlemen untuk mendukung Muhyiddin sebagai perdana menteri. PN telah memenangkan 73 kursi dari 220 kursi parlemen yang diperebutkan pada hari Sabtu, sedikit di bawah Pakatan Harapan yang mendapat 82 kursi.
Perikatan Nasional termasuk partai islam Parti Islam Se-Malaysia (PAS). Kemenangan PAS dapat merusak kepercayaan investor karena partai tersebut sebelumnya telah menyerukan penerapan hukum Syariah garis keras di negara ini.
Baca Juga
Dalam keterangan terpisah, Anwar Ibrahim mengatakan dia optimis memimpin pemerintahan koalisi Barisan Nasional dan sekarang sedang menunggu keputusan resmi dari koalisi penguasa sebelumnya.
Jika BN bergabung ke koalisi anwar, keduanya akan memberikan kursi mayoritas yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan baru. Namun, salah satu anggota parlemen BN, mantan Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein, mengatakan dia lebih suka dipecat dari partai daripada bekerja dengan Pakatan Harapan.