Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan bahwa pihaknya akan memulai vaksinasi polio massal di Kabupaten Pidie, Aceh pada 28 November 2022.
Maxi menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi massal ini menjadi langkah preventif pemerintah dalam mencegah penularan virus polio usai ditemukannya satu kasus di Aceh pada awal November 2022.
"Vaksin sudah siap untuk melakukan outbreak respons imunisasi yaitu dimulai di Kabupaten Pidie pada 28 November untuk anak di bawah 13 tahun," tutur Maxi dalam konferensi pers daring, Sabtu (21/11/2022).
Setelah menyelesaikan kegiatan vaksinasi massal di Kabupaten Pidie pada akhir bulan ini, Kemenkes akan melanjutkan vaksinasi massal ke seluruh wilayah di Aceh. Program tersebut akan dilaksanakan secepat-cepatnya pada 5 Desember 2022.
Adapun, Maxi mengaku bahwa pihaknya memang telah mencatat adanya penurunan jumlah penerima vaksinasi polio baik secara oral (OPV) maupun suntikan (IPV) di Aceh sejak 2019 silam.
Menurut Maxi, penurunan terbesar terjadi pada 2022. Pada tahun ini, cakupan vaksinasi polio IPV menunjukan angka yang kurang dari 60 persen di seluruh wilayah Aceh. Hal ini kemudian menjadikan Aceh sebagai salah satu wilayah yang masuk dalam kriteria risiko tinggi polio.
"Pada 2022, sampai OPV 4 hampir semua Aceh merah. Apalagi untuk IPV itu justru memang hampir semua tidak jalan di Aceh," terang Maxi.
Sebelumnya, Kemenkes secara resmi mengumumkan penetapan polio sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada Sabutu (19/11/2022). Keputusan ini ditetapkan setelah Kemenkes menerima laporan satu kasus di Kabupaten Pidie, Aceh.
Laporan tersebut kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara ke-16 yang turut melaporkan kasus virus polio tipe 2.