Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zelenskyy: Perebutan Kherson dari Rusia Jadi Awal dari Akhir Perang

Zelenskyy memuji pembebasan kota Kherson dalam kunjungan mendadaknya ke kota tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam forum diskusi yang di adakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) secara daring, Jumat (27/5/2022)./Dok. FPCI
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam forum diskusi yang di adakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) secara daring, Jumat (27/5/2022)./Dok. FPCI

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy pada Senin (14/11/2022) mengatakan bahwa perebutan Kherson dari Rusia menjadi awal dari akhir perang.

Zelenskyy memuji pembebasan kota Kherson dalam kunjungan mendadaknya ke kota tersebut.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg tetap memperingatkan bahwa Ukraina akan menghadapi bulan-bulan yang sulit di masa depan.

Lebih lanjut, Stoltenberg juga menegaskan kepada Ukraina bahwa kemampuan militer Rusia tidak boleh diremehkan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping yang merupakan sekutu utama Rusia elah sepakat dalam pembicaraan Senin (14/11/2022) bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan.

Adapun Kepresidenan Ukraina membagikan gambar Zelenskyy menyanyikan lagu kebangsaan Ukraina dengan tangan di dadanya, saat bendera biru dan kuning negara itu dikibarkan di sebelah gedung administrasi utama Kherson.

"Ini adalah awal dari akhir perang, jalan yang panjang, jalan yang sulit, karena perang mengambil pahlawan terbaik negara kita," kata Zelenskyy, seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (15/11/2022).

Lebih lanjut, Zelenskyy dengan tegas mengatakan bahwa Ukraina telah siap untuk perdamaian dengan seluruh wilayah negaranya.

"Kami siap untuk perdamaian tetapi perdamaian kami, untuk negara kami ini semua negara kami, semua wilayah kami,” lanjutnya.

Juru bicara (jubir) Presiden Rusia, Vladimir Putin membantah bahwa kunjungan pemimpin Ukraina itu berdampak pada status wilayah Kherson.

Sedangkan, saat di Kherson, Zelenskyy mengatakan bahwa harga perang selama ini begitu tinggi.

"Orang-orang terluka. Banyak yang tewas. Terjadi pertempuran sengit, dan hasilnya hari ini kita berada di wilayah Kherson," kata Zelenskyy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper