Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rangkuman Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke- 264: Kian Memanas, Rusia Mau Buat Serangan Baru di Donetsk

Presiden Ukraina Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia menghancurkan infrastruktur utama di Ukraina sebelum meninggalkan Kherson.
Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko
Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia vs Ukraina kini memasuki hari ke- 264, setelah mundur dari Kherson barat, Rusia diduga akan membuat serangan baru di Donetsk.

Dilansir dari Glavcom pada Senin (14/11/2022), Institute for the study of war (ISW) menerbitkan pembaruan informasi pada 13 November 2022, mengenai kemungkinan evolusi perang, setelah keberhasilan pasukan Ukraina dalam merebut kembali Oblast Kherson barat. 

"Rusia tidak berniat untuk mengendurkan perang selama sisa musim gugur maupun musim dingin, justru Rusia akan kembali meluncurkan serangan baru di Oblast Donetsk," dikutip dari Glavcom, Senin (14/11/2022).

Selain itu, ISW juga membahas terkait kemungkinan Ukraina yang akan menggunakan kembali alat tempurnya yang sebelumnya sempat dirampas oleh Rusia.  

Dengan adanya alat tempur ini, diharapkan dapat memperkuat pasukan Ukraina dalam membalas serangan Rusia yang saat ini sedang berlangsung di Oblast Luhansk.

Selain itu, ISW menyarankan agar momentum ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk membantu Ukraina dalam mempertahankan tanah airnya.

"Ini bukan waktunya untuk memperlambat bantuan, tekanan gencatan senjata, atau negosiasi. Tetapi ini menjadi waktu yang tepat untuk membantu Ukraina. Mengingat saat ini Ukraina dalam kondisi yang lebih menguntungkan daripada Rusia," sebut ISW.

Para ahli percaya bahwa operasi ofensif Rusia di wilayah Donetsk akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang. 

Hal ini dikarenakan prajurit tambahan Rusia telah tiba, bersamaan dengan pasukan yang ditarik dari bagian barat Kherson.

"Pasukan Ukraina akan berada di bawah tekanan yang kuat, dan Ukraina kemungkinan besar harus menyiapkan pasukannya untuk mempertahankan diri dari serangan baru Rusia," sebut ISW.

Namun, ISW mencatat bahwa Rusia tidak mungkin dapat mencapai kesuksesan operasional yang signifikan, meskipun ada upaya baru sekalipun. 

Namun, tidak menutup kemungkinan pula bahwa nantinya pasukan Rusia dapat menduduki Bakhmut, namun menurut ISW pihak Rusia perlu mengeluarkan biaya yang sangat besar.

ISW mencatat bahwa personel militer Rusia yang baru saja dimobilisasi terlihat kurang siap, kurang perlengkapan, dan terlihat enggan untuk bertempur.

Rangkaian peristiwa perang Rusia vs Ukraina hari ke- 264

– Sebelum meninggalkan Kherson, Rusia diduga menghancurkan infrastruktur utama milik Ukraina

Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia menghancurkan infrastruktur utama di Ukraina sebelum meninggalkan Kherson.

"Pasukan Rusia menghancurkan semua infrastruktur penting seperti komunikasi, air, panas, listrik” katanya dalam pidato nasional terbarunya.

Zelensky mengatakan pihaknya telah menangani hampir 2.000 ranjau, kabel trip, dan peluru yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia.

– Warga Ukraina memuji mundurnya Rusia dari Kherson

Di desa Pravdyne dan Snihurivka yang sebelumnya diduduki, di luar Kherson, penduduk setempat yang kembali ke rumah mereka, memeluk pasukan militer dan tetangga mereka. Bahkan beberapa dari mereka tidak dapat menahan air mata karena merasa bahagia.

– Pelatihan militer Rusia akan kembali digelar

Menteri Pendidikan Rusia, Sergey Kravstov, mengatakan bahwa pelatihan militer akan kembali digelar ke sekolah-sekolah Rusia pada September mendatang.

Menurut pembaruan terbaru oleh kementerian pertahanan Inggris, program ini didukung oleh kementerian pertahanan Rusia, yang menyatakan bahwa tidak kurang dari 140 jam per tahun akademik harus dikhususkan untuk pelatihan ini.

– Terdapat kerusakan baru pada bendungan utama Nova Kakhovka

Perusahaan citra satelit AS, Maxar mengatakan bahwa terjadi kerusakan baru yang siginifikan pada bendungan utama Nova Kakhovka di Ukraina selatan, hal ini dapat dilihat setelah penarikan Rusia dari Kherson yang lokasinya berada di dekat wilayah ini.

– Rusia mengatakan belum ada kesepakatan untuk memperpanjang kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui Laut Hitam.

Rusia kembali mengulangi desakannya pada akses tanpa hambatan ke pasar dunia untuk ekspor makanan dan pupuk.

– Ukraina upayakan kembali kehidupan normal di Kherson

Kepala administrasi negara bagian Kherson mengatakan  bahwa pihaknya sedang dalam mengupayakan pengembalian  aktivitas ke kehidupan normal.

Pembersihan ranjau, jam malam telah diberlakukan, serta pergerakan masuk dan keluar kota telah dibatasi.

– Pasukan pro-Rusia melakukan pertempuran yang jauh lebih keras di tempat lain

Presiden Ukraina mengatakan bahwa pasukan pro- Rusia melakukan pertempuran yang lebih keras di wilayah Donetsk timur.

"Pertempuran sangat keras di Donestsk Timur, itu sangat mengerikan, kata Zelenskiy. 

“Itu benar-benar neraka. Ada pertempuran yang sangat sengit di sana setiap hari. Tapi unit kami bertahan dengan berani, mereka menahan tekanan mengerikan dari penjajah, menjaga garis pertahanan kami,” sambungnya.

– Ukraina akan memutuskan waktu dan isi dari setiap kerangka negosiasi dengan Rusia 

Menurut pembacaan pertemuan antara menteri luar negeri AS, Antony Blinken, dengan menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pada KTT Asean di Kamboja di Phnom Penh, Ukraina akan memutuskan waktu dan isi dari setiap kerangka negosiasi dengan Rusia 

– Putin telah berdiskusi dengan presiden Iran

Kremlin menyebutkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah berbicara dengan presiden Iran, Ebrahim Raisi, melalui telepon.

Kedua pemimpin ini dikatakan berdiskusi dengan menekankan pendalaman kerja sama politik, perdagangan, dan ekonomi.

"Diskusi yang dibahas terkait tentang sejumlah masalah tipikal dalam agenda bilateral, juga termasuk sektor transportasi dan logistik, kata Kremlin. 

Tidak disebutkan kapan panggilan telepon itu terjadi dan dia juga tidak menyebutkan pasokan senjata Iran ke Moskow.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ileny Rizky
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper