Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan terdapat sejumlah negara non-anggota G20 yang ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali.
Moeldoko menyampaikan bahwa ada sejumlah negara luar G20 membuat janji ingin bertemu Jokowi untuk melakukan pembahasan kenegaraan.
"Ini hebatnya presiden kita ini ya semuanya sudah terjadwal sebenarnya tapi banyak sekali yang menginginkan minta waktu ketemu pak Jokowi ini, Presiden kita ini. Kita mesti bangga presiden kita di mata para kepala negara luar itu luar biasa. sampai kesulitan untuk Menlu mengurusnya. Jadi, iya, di luar ada yang menginginkan ketemu [Jokowi]," katanya saat ditemui di Bali International Convention Centre, Minggu (13/11/2022).
Lebih lanjut, Moeldoko menyampaikan bahwa sejak lama banyak negara ingin bertemu dengan Jokowi dalam G20 maupun setelah itu. Bahkan, Kepala Negara telah meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk mengatur pertemuan tersebut.
Dia pun melanjutkan bahwa ada delegasi yang ingin memperpanjang kehadiran atau extend demi bertemu Jokowi setelah agenda KTT G20 Bali.
"Pesawat-pesawat delegasi yang ingin mendarat di sini dari beberapa negara juga ingin minta dispensasi, tetapi ya semuanya sudah dipikirkan apa direncanakan sehingga nanti mungkin ada tidak bisa terpenuhi," katanya.
Moeldoko mengaku tidak bisa mengatakan berapa banyak negara yang akan hadir dalam G20, tetapi dia memastikan bahwa banyak negara ingin bertemu Jokowi dengan memanfaatkan momen G20.
"Ini berkembang ya. saya belum bisa pastikan. nanti menteri luar negeri akan bisa menjawab karena ada banyak Negara yang ingin lagi menginginkan bertemu dengan presiden," pungkas Moeldoko.