Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mencatatkan pasien yang meninggal mayoritas adalah warga yang belum mendapatkan booster vaksin Covid-19.
Sepanjang 4 Oktober-8 November 2022, Kemenkes mencatatkan ada 1.373 orang yang meninggal dunia karena terinfeksi virus Covid-19. Kelompok usia dia atas 60 tahun mencatatkan angka kematian 824 jiwa, dan kelompok 19 tahun-59 tahun sebanyak 491 jiwa.
Sementara itu, angka kematian pada usia 0-18 tahun mencapai 58 jiwa. Mayoritas pasien yang meninggal dunia tercatat belum mendapatkan vaksin kedua dan booster Covid-19.
"Sebanyak 84 persen pasien yang meninggal belum booster," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Rabu (9/11/2022).
Dia menjelaskan booster Covid-19 sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Sebab, bisa menekan risiko penyakit kritis hingga kematian karena Covid-19.
Budi Gunadi menambahkan bahwa jumlah pasien yang memiliki gejala sedang, berat, dan kritis mencapai 10.639 jiwa. Dari angka tersebut, sebanyak 74 persen belum melakukan booster Covid-19.
Data Kemenkes pasien gejala sedang, berat, dan kritis berdasarkan kelompok usia periode 4 Oktober-8 November 2022 yakni 0-18 tahun, 19-59 tahun, dan di atas 60 tahun masing-masing 1.439 jiwa, 4.985 jiwa, dan 4.215 jiwa.
Kemenkes mencatatkan jumlah pasien bergejala sedang, berat, dan kritis yang belum vaksin booster mencapai 7.862 jiwa. Sedangkan, jumlah pasien yang meninggal dengan kondisi belum booster 1.151 jiwa.
Kini pemerintah gencar untuk memberikan vaksinasi booster kepada masyarakat, sebagai program lanjutan dari vaksinasi primer atau dosis penuh bagi 1 kali atau 2 kali suntik tergantung jenis vaksinnya.
Adapun vaksinasi booster bertujuan untuk mengembalikan imunitas dan proteksi klinis yang menurun di populasi. Vaksinasi bertujuan untuk menciptakan kekebalan tubuh dari Covid-19.
Pakar kesehatan menilai bahwa vaksinasi tambahan (additional dose) dibutuhkan saat imunitas individu tidak terbentuk dengan cukup setelah vaksinasi primer. Yang umumnya ditemukan pada penderita gangguan kekebalan tubuh.