Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Elon Musk Serukan Memilih Partai Republik dalam Pemilu AS

Elon Musk menyampaikan rekomendasinya untuk memilih Partai Republik mengingat pada saat ini kepresidenan berasal dari Demokrat.
Erta Darwati
Erta Darwati - Bisnis.com 08 November 2022  |  08:24 WIB
Elon Musk Serukan Memilih Partai Republik dalam Pemilu AS
Elon Musk - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik Twitter, Elon Musk pada Senin (7/11/2022) menyerukan kepada warga Amerika Serikat (AS) untuk mendukung kandidat Partai Republik dalam pemilihan umum (pemilu).

Elon Musk menyampaikan rekomendasinya untuk memilih Partai Republik mengingat pada saat ini kepresidenan berasal dari Demokrat.

"Kekuasaan bersama membatasi akses terburuk dari kedua belah pihak, oleh karena itu saya merekomendasikan untuk memilih Kongres Republik, mengingat Kepresidenannya adalah Demokrat," kata Musk dalam cuitannya di Twitter @elonmusk.

Adapun Musk juga menyampaikan terkait pemilih independen yang akan menjadi pengaruh besar dalam pemilu.

"Demokrat atau Republik tidak pernah memilih pihak lain, jadi pemilih independen adalah orang-orang yang benar-benar memutuskan siapa yang bertanggung jawab," lanjutnya, seperti dilansir dari CNA pada Selasa (8/11/2022).

Meski begitu, Elon Musk menyampaikan bahwa dirinya terbuka dengan ide untuk memilih demokrat lagi di masa depan.

"Untuk lebih jelasnya, afiliasi partai historis saya adalah independen dengan sejarah pemungutan suara yang sepenuhnya Demokrat hingga tahun ini, dan saya terbuka untuk ide memilih Demokrat lagi di masa depan," kata Musk.

Sementara itu, Elon Musk yang merupakan bos Tesla dan kebijakan barunya sebagai pemilik Twitter telah memicu peringatan politik.

Musk telah berencana untuk mencabut larangan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump, meski bukan sebelum pemungutan suara pada Selasa (8/11/2022).

Trump dilarang karena diduga menghasut serangan oleh massa di Capitol untuk berusaha membatalkan hasil pemilihan presiden 2020.

Sebelumnya, Musk mengakuisisi Twitter dan memecat sebagian karyawannya, timbul banyaknya komentar buruk, dan kebencian terhadapnya, meski beberapa karwayan telah diminta kembali untuk bekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

elon musk Pemilu Amerika partai republik
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top