Bisnis.com, JAKARTA - Keberadaan virus Covid-19 Omicron subvarian XBC patut diwaspadai karena berpotensi menimbulkan gelombang kasus baru di Indonesia.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane memrediksi lonjakan kasus akibat rekombinan varian Delta dengan Omicron ini terjadi dalam 4-6 minggu ke depan.
“Kenaikan kasus akan terjadi sekitar 8-10 minggu, sekarang sudah masuk minggu keempat, jadi masih 4-6 minggu lagi akan terjadi kenaikan,” ujar Masdalina saat dihubungi Bisnis, Jumat (4/11/2022).
Namun, Masdalina menegaskan bahwa kenaikan tersebut akan berlangsung secara perlahan dan juga dipengaruhi dengan hasil tes yang dilakukan.
Lebih lanjut, Masdalina juga memaparkan tingkat fatalitas subvarian ini mirip varian Omicron yakni tidak ganas, tetapi mudah menular.
"Sama seperti Omicron, subvarian ini dikenal tidak virulen [ganas] dan yang menarik semua variannya immune escape, artinya bisa mengelabui antibodi ditubuh yang kita sudah mendapatkan vaksin maupun orang yang sudah terinfeksi," paparnya.
Baca Juga
Gejala yang ditimbulkan varian ini, sambung Masdalina, akan sangat terasa pada kelompok rentan.
"Dan pada kelompok rentan [susceptible population] seperti orang tua, komorbid, immunocompromise, anak-anak yang belum divaksinasi lebih berat gejalanya jika terinfeksi,” pungkasnya.