Bisnis.com, JAKARTA -- Industri hukum di Indonesia kian berkembang dan menjadi salah satu kunci keberlanjutan dunia usaha.
Yozua Makes, Managing Partner firma hukum Makes & Partners mengatakan bahwa pelaku usaha wajib memperhatikan aspek hukum dalam menjalankan usahanya.
“Kalua pengusaha yang benar tidak perhatikan hukum sudah bukan zamannya karena tidak ada yang mau transaksi dengan perusahaan itu lagi,” ujarnya belum lama ini.
Pengabaian terhadap aspek hukum,katanya, seperti tata kelola yang baik dan strategi dalam negosiasi, akan memengaruhi keberlanjutan perusahaan.
Dalam konteks inilah, keberadaan industri jasa hukum yang memberikan konsultasi, asistensi maupun saran hukum mutlak diperlukan. Industri hukum membantu melengkapi ekosistem bisnis.
“Industri ini bisa membantu dalam proses negosiasi, tata kelola dan penerapan hukum yang betul. Dalam jasa hukum ini terkenal di Amerika dan Eropa. Indonesia meniru ke negara-negara besar baru sejak tahun 1980-an yang awalnya dirintis sejak 1967,” tambahnya.
Baca Juga
Fransisca, partner pada firma hukum Makes & Partners mengamini apa yang diutarakan Yozua. Dalam melaksanakan profesi, pihaknya berusaha memberikan solusi legal tapi sifatnya praktis dan bisa diterapkan di bisnis dan sejalan dengan perangkat hukum di Indonesia.
“Perkembangan bisnis makin cepat tumbuh, bisnis berada beberapa langkah di depan dibanding peraturan jadi penting untuk memahami perkembangan hukum dari waktu ke waktu dan lengkapi pengetahuan lawyer dan sense business untuk memberikan solusi praktis,” kata dia.
Karena itu, tuturnya, tidak bisa tidak, aspek penting yang mesti diperhatikan di dunia industri hukum adalah memiliki pengacara yang berkualitas.
Makes & Partners, katanya, rutin melakukan edukasi berlanjut supaya personilnya bisa meningkatkan pengetahuan sesuai perkembangan zaman.
“Lawyer harus tahu penerapan, friksi,tantangan seperti apa tantangannya. Mana hal yang sifatnya ambigu dan diskusikan. Selain itu kami juga konsultasi dengan instansi terkait supaya bisa berikan input agar ada beberapa peraturan bisa disesuaikan atau diterbitkan agar bisnis klien tumbuh didukung regulasi yang mendukung,” ujarnya.
Bernardus Billy, partner lainnya dari Makes & Partner mengungkapkan sejak berdiri pada 1993, pihaknya konsisten mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga.
Terakhir, tahun ini dalam ajang Asian Legal Business (ALB) pihaknya masuk nominasi dalam 10 kategori dan meraih empat penghargaan yakni transactional law firm boutique of the year, project finance of the year, serta dua penghargaan individu berupa managing partner of the year, dan deal maker of the year.
“Nomor satu yang kami perhatikan adalah kualitas layanan tapi mendapatkan penghargaan adalah sesuatu yang perlu disyukuri,” ungkapnya.
Yozua Makes menambahkan, aspek hukum adalah langkah awal dan sangat penting bagi eksistensi dan keberlanjutan suatu bisnis dan meraih pertumbuhan baik domestik maupun internasional dan jasa hukum di Indonesia sudah cukup matang dan bisa bersain di panggung internasional.
Dia menjelaskan keberadaan jasa hukum melengkapi ekosistem bisnis di Indonesia. Dalam memilih suatu jasa hukum penting untuk memperhatikan keahliannya seperti pada bidang merger dan akuisisi, pasar modal dan sebagainya.
“Penting juga memperhatikan sejak dan rekam jejak jasa hukum tersebut. Umur dan jangka waktu tidak bisa dibeli dan perhatikan juga kematangan dalam melakukan bisnisnya yang dilandasi asas officium nobile atau profesi terhormat,” katanya.