Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emmanuel Macron Yakin Perang Rusia Ukraina Bisa Berakhir Damai

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa dirinya yakin ada peluang perdamaian antara Rusia dengan Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memakai payung saat ia memberikan pidato di Palais du Pharo di Marseille, Prancis, Kamis (2/9/2021)./Antara-Reuters.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memakai payung saat ia memberikan pidato di Palais du Pharo di Marseille, Prancis, Kamis (2/9/2021)./Antara-Reuters.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa dirinya yakin ada peluang perdamaian antara Rusia dengan Ukraina.

Meski Rusia telah memperingatkan bahwa konflik dengan Ukraina bisa meningkat, Emmanuel Macron tetap yakin akan ada peluang perdamaian.

"Ada prospek perdamaian, itu akan muncul pada suatu saat," kata Macron, pada konferensi di Roma saat mempromosikan perdamaian dunia, dilansir dari Channel News Asia, Senin (24/10/2022).

Macron mengatakan bahwa segala hal akan terus berkembang, dan para pemimpin akan mulai membangun kesepakatan damai dengan pihak lain. 

"Dan pada saat tertentu, mengingat bagaimana hal-hal berkembang, dan ketika rakyat Ukraina dan para pemimpinnya akan memutuskan persyaratan ini, kesepakatan damai dapat dibangun dengan pihak lain," lanjutnya.

Adapun pihak Prancis telah berulang kali menegaskan bahwa pentingnya menjaga akses ke Barat Moskow agar tetap terbuka, sejak Rusia menginvansi Ukraina (24/2/2022) lalu.

Rudal dan pesawat tak berawak telah ditembakkan oleh Rusia ke Mykolaiv yang dikuasai oleh Ukraina pada Minggu (23/10/2022), dan konflik tersebut menjadi tak terkendali.

Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia, Sergei Shoigu membahas situasi Ukraina dalam percakapan melalui telepon pada Minggu (23/10/2022).

Ia membahas situasi Ukraina dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Sebastien Lecornu serta Menhan AS, Lloyd Austin dan Menhan Inggris dan Turki.

Shoigu mengatakan bahwa konflik dengan Ukraina dapat meningkat dengan adanya "bom kotor", yaitu bahan peledak yang dicampur dengan bahan radioaktif. 

Ukraina tidak memiliki senjata nuklir, sementara Rusia mengatakan negaranya dapat melindungi wilayah Rusia dengan nuklirnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper