Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Santri 2022, Ini Pesan Menteri Agama

Santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan WNI di Vatikan, Selasa (7/6/2022)./kemenag.go.id
Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan WNI di Vatikan, Selasa (7/6/2022)./kemenag.go.id

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak para santri untuk istikamah pada jalan perjuangannya, membela agama dan bangsa, serta menjaga martabat kemanusiaan.

Menag Yaqut juga mengajak para santri dan masyarakat Indonesia untuk terus mendoakan para pahlawan bangsa, termasuk kiai dan ulama, yang telah syahid dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kemaslahatan Indonesia.

“Doakan bangsa dan ulama, jaga martabat kemanusiaan,” pesan Menag selaku inspektur Upacara Peringatan Hari Santri di Jakarta, Sabtu ((22/10/2022). 

Menurutnya, peringatan Hari Santri 2022 mengangkat tema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’ memberi pesan bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

Dulu, lanjut Yaqut, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Ada banyak catatan sejarah yang menggambarkan kiprah para santri berperang melawan penjajah.

Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, misalnya, mereka tidak gentar melawan musuh. Di Surabaya, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy'ari membakar semangat pemuda Indonesia melawan Belanda.

Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. “Di tempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah,” tuturnya.

Pada masa ketika Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka, santri juga tidak absen. Yaqut menyebut KH. Wahid Hasyim, ayah KH Abdurrahman Wahid, adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan. Dialah, bersama santri-santri, dan tokoh-tokoh agama lainnya turut memperjuangkan kemaslahatan umat agama-agama di Indonesia.

Pasca kemerdekaan Indonesia, santri juga lebih semangat lagi memenuhi panggilan Ibu Pertiwi. Mereka tidak asyik dengan dirinya sendiri, tetapi terlibat secara aktif di dunia perpolitikan, pendidikan, sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan, selain juga agama.

“Catatan sejarah ini menunjukkan bahwa santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja. Sehingga mengasosiasikan santri hanya dengan bidang ilmu keagamaan saja tidaklah tepat. Santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara,” tegas Menag.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper