Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ini yang Terjadi setelah 30 Menit Konsumsi Obat Sirup Paracetamol Etilen Glikol

Apoteker memaparkan yang terjadi pada tubuh 30 menit setelah seseorang mengonsumsi obat sirup paracetamol mengandung etilen glikol.
Szalma Fatimarahma
Szalma Fatimarahma - Bisnis.com 20 Oktober 2022  |  19:40 WIB
Ini yang Terjadi setelah 30 Menit Konsumsi Obat Sirup Paracetamol Etilen Glikol
Model struktur bahan kimia dietilen glikol atau yang dikenal sebagai DEG. Kode warna: Karbon, C: hitam Hidrogen, H: putih Oksigen, O: merah. - Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua PP Ikatan Apoteker Indonesia, Keri Lestari mengatakan, bahwa 30 menit setelah seseorang mengonsumsi obat sirup paracetamol mengandung senyawa etilen glikol (EG) maupun dietilen glikol (DEG), akan mulai merasa pusing, mual, dan muntah. Kondisi ini akan terus dirasakan hingga 12 jam sesudah mengonsumsi obat mengandung EG dan DEG tersebut.

"Kalau sudah berlanjut, misalnya antara 12 hingga 24 jam itu mulai kelihatan ritme napasnya cepat dan jantungnya berdetak cepat," tutur Keri kepada Bisnis, Kamis (20/10/2022).

Kemudian, setelah 24 jam, senyawa-senyawa tersebut akan mulai menyerang organ vital pada tubuh. Tidak hanya ginjal, EG juga dapat memberikan efek negatif pada organ jantung.

Menurut Keri, 24 jam setelah senyawa EG maupun DEG diserap oleh tubuh, maka cairan tersebut akan memiliki tingkat toksisitas yang tinggi.

"Kalau menyerang ginjal biasanya ditandai dengan berkurangnya produksi urine. Bahkan bisa sama sekali tidak keluar urinenya pada manusia karena sudah terkena gagal ginjal akut," jelas Keri.

Lantas, mengapa senyawa EG dan DEG dapat diperjualbelikan secara bebas jika telah dinyatakan memiliki efek buruk bagi tubuh?

Menurut Keri, hal ini dilakukan karena kedua senyawa tersebut sejatinya merupakan bahan kimia yang digunakan oleh industri-industri nonfarmasi.

EG dan DEG, kata Keri, memang sering digunakan untuk kebutuhan industri nonfarmasi, seperti industri tekstil dan otomotif.

"Jadi memang EG dan DEG memang digunakan di masyarakat tetapi tidak untuk obat-obatan bagi manusia. Wajar jika senyawa tersebut bisa diperjualbelikan secara bebas," tuturnya.

Meskipun telah dilarang penggunaannya dalam obat-obatan sirup, sejauh penelusuran Bisnis, senyawa ED dan DEG ternyata masih diperjualbelikan secara bebas melalui sejumlah platform belanja online. Salah satunya adalah Shopee.

Melalui Shopee, kedua senyawa tersebut dijual dalam berbagai ukuran yang berbeda. Dimulai dari 100 mL, 250 mL, bahkan hingga 1 L. Untuk EG, dijual dengan harga termurah sebesar Rp237.000 untuk ukuran 100 mL dan harga tertinggi sebesar Rp661.500 untuk ukuran 1 L.

Sedangkan untuk DEG, dijual dengan harga yang berkisar antara Rp255 ribu hingga Rp263 ribu untuk ukuran 5 L. Masyarakat bahkan dapat membeli cairan DEG dengan berat hingga 225 kg melalui platform online belanja tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

parasetamol dietilen glikol bahan kimia gagal ginjal
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top