Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pada 2024, belanja fesyen konsumen muslim global diestimasi akan mencapai US$311 miliar.
Hal ini dia sampaikan saat memberikan sambutan pada pembukaan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE)-BSD, Tangerang, Kamis (20/10/2022).
“Bisnis fesyen muslim adalah bisnis yang hidup, bernilai besar dan memiliki prospek yang cerah. Itulah mengapa bisnis ini kian menarik perhatian banyak negara, bahkan negara yang penduduk muslimnya sangat sedikit,” tuturnya di ICE-BSD, Kamis (20/10/2022).
Lebih lanjut, dia memerinci bahwa di dalam negeri industri fesyen muslim juga menunjukkan perkembangan yang membahagiakan, sebab pada 2021 industri tersebut tumbuh 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp300 triliun.
“Tidak hanya itu, ekspor fesyen muslim juga meningkat signifikan 12,5 persen mencapai US$4,6 miliar pada tahun 2021,” katanya.
Dia melanjutkan, menyadari peluang dan potensi yang Tanah Air miliki sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah sewajarnya jika Pemerintah memiliki visi menjadi pusat fesyen muslim global. Apalagi populasi muslim dunia akan terus bertumbuh.
Dia mengatakan bahwa pada 2030, 26 persen penduduk bumi diperkirakan beragama Islam. Bahkan, pegiat fesyen dan desainer terkemuka barat diyakininya kian tertarik mengadaptasi karya fesyen untuk klien muslim dan muslimah.
“Misalnya, salah satu merek produk olahraga terbesar dunia tidak ragu meluncurkan produk hijab olah raga yang kemudian dikenakan oleh atlet peraih emas olimpiade,” katanya.
Oleh karenanya, Wapres pun optimistis Jakarta Muslim Fashion Week adalah salah satu ikhtiar untuk memajukan industri fesyen muslim Indonesia.
“Fashion capitals di dunia adalah New York, London, Paris dan Milan. Saya rasa tidak berlebihan jika kita bercita-cita menjadikan Jakarta dan kota lain di Indonesia sebagai Muslim Fashion Capital dunia,” pungkas Ma’ruf.