Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Iwan Bule, Eks Kapolda Metro yang Diminta Mundur dari Ketum PSSI

PSSI dianggap memiliki andil besar atas terjadinya tragedi Kanjuruhan sehingga sang ketua umum, Iwan Bule, didesak untuk mundur dari jabatannya.
Profil Iwan Bule, Eks Kalpolda Metro yang Diminta Mundur dari Ketum PSSI / Antara
Profil Iwan Bule, Eks Kalpolda Metro yang Diminta Mundur dari Ketum PSSI / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sosok Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau yang kerap disapa Iwan Bule itu kembali menjadi sorotan usai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang dan melukai ratusan lainnya.

Dia disebut sebagai salah satu pihak yang paling bertanggungjawab sehingga banyak pihak memnta kesadarannya untuk mengundurkan diri.

Bahkan, pada petisi yang dibuat oleh Perhimpunan Jurnalis Rakyat di Change.org berjudul 'Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri'. Hingga Sabtu (15/10/2022) sebanyak 29.037 orang telah menandatangani petisi ini.

Iwan Bule merupakan Ketua Umum PSSI yang ke-19, usai dirinya menggantikan Iwan Budianto pada November 2019. Berdasarkan aturan yang berlaku, Iwan akan menjabat sebagai Ketua Umum PSSI hingga 2023.

Iwan Bule adalah seorang purnawirawan perwira tinggi Polri. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional yang didudukinya sejak 8 Maret 2018. Dia berpangkat sebagai Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi.

Pria yang lahir di Jakarta, 31 Maret 1962 ini juga sempat menjabat sebagai Pejabat Gubernur Jawa Barat pada 2018, menggantikan Ahmad Heryawan.

Iwan Bule yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada 1984 cukup memiliki perjalanan karier yang cukup cemerlang. Pada 2012, Iwan Bule ditunjuk sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Setahun kemudian, Iwan Bule kemudian memegang posisi sebagai Kapolda Jawa Barat. Pada 2015, Iwan ditarik ke Mabes Polri dan memegang peran sebagai Kadivkum Polri.

Iwan Bule selanjutnya diangkat sebagai Kapolda Metro Jaya. Salah satu kasus terkenal yang pernah ditanganinya adalah pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen oleh mantan Ketua KPK Antasari Azhar.

Dia turut menjadi pihak yang secara langsung mengamankan aksi damai 4 November 2016 terkait dugaan kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper