Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota parlemen Malaysia.
Mahathir mengakui dirinya ingin mempertahankan kedudukannya di Parlemen Malaysia untuk kursi Langkawi pada pemilihan umum yang diprakirakan akan dilangsungkan pada November 2022.
Melansir dari The Guardian, rencana tersebut akan menjadikan Mahathir sebagai salah satu kandidat tertua untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Mahathir akan menjadi calon dari Partai Pejuang yang didirikan pada tahun 2020, beberapa saat setelah kepemimpinannya di Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu atau Partai UMNO runtuh.
Kekuasaannya harus selesai karena pembelotan anggota yang berakhir pada kembalinya UMNO kepada kekuasaan di bawah pemerintahan dengan koalisi baru.
Mahathir kemudian menilai, bahwa kemenangan yang diincar oleh UMNO bukan untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat, namun semata-mata untuk membuat mantan Perdana Menteri Najib Razak bebas.
Adapun, Najib merupakan salah satu pejabat Malaysia yang harus terlibat dalam pengkorupsian dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
"Jika mereka memenangkan pemilihan ini, langkah pertama mereka adalah meminta [raja Malaysia] untuk mengampuni Najib. Saat ini, mereka telah mengajukan permintaan tetapi belum diampuni," terang Najib dalam keterangan resmi, dikutip dari The Guardian, Rabu (12/10/2022).