Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Sindir BUMN Hobi Beli Barang Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyindir BUMN yang cukup hobi membeli barang impor dibandingkan produk dalam negeri.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyindir Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilainya gemar membeli barang secara impor.

Hal ini disampaikannya saat melakukan pidato dalam Peresmian Pembukaan Investor Daily Summit 2022, di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Selasa (11/10).

Menurutnya, dalam penggunaan barang dalam negeri, seringkali tidak dengan cermat terlihat banyak pihak telah menggelontorkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membeli barang secara impor.

“Pemda beli barang impor atau barang sendiri? BUMN beli barang impor atau barang dalam negeri? Swasta-swatsa kita belum masuk ke sana. Setelah dilihat kok yang banyak beli barang impor, ini uang APBN dan APBD dikumpulkan dari pajak, royalti, bea ekspor, PNBN bersusah payah ktia kumpulkan kita belanjakan barang-barang impor, bener? tidak sama sekali tidak benar,” ujarnya, Selasa (11/10/2022).

Oleh sebab itu, Jokowi pun mendorong komitmen dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan BUMN untuk meminimalisir aktivitas belanja secara impor.

“Ini yang kami arahkan, sekarang kita sekarang pake komitmen, kementerian A komitmennya berapa triliun, pemda a dan pemda b berapa triliun, dan terkumpul Rp950 triliun komitmen untuk beli produk dalam negeri,” katanya.

Lebih lanjut, Jokowi mengaku bahwa memang dalam realisasinya komitmen tersebut belum mencapai titik maksimal, untuk BUMN komitmen tersebut baru berjalan 72 persen, sedangkan untuk penggunaan APBN dan APBD masih berada 44 persen dari komitmen Rp950 trilun tersebut.

“Namun, kalau terealisasi 100 persen kelihatan sekali, UMKM kita harus naikkan kapasitas produksinya? karena ada permintaan dari pemerintah sebesar Rp950 triliun, ini kalau tidak dilihat secara detail gak keliatan barang-barang seperti ini, padahal Rp950 triliun,” katanya.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa strategi lain adalah pentingnya kolaborasi antara UKM, pengusaha menengah, pengusaha besar untuk bahu-membahu masuk ke pasar global.

“Ini penting sekali selalu saya ulang-ulang harus kerja sama, harus kompak, bangun indonesia incorporated, semua bergerak syukur masuk ke pasar-pasar global, kalau ini kuat betul, bisa bersatu, kompak seperti mengangani pandemi Covid-19 semua dari atas sampai daerah tingkat daerah dan RT bergerak ini cepat menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper