Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang meningkatkan langkah-langkah keamanan setelah ada Korea Utara (Korut) meluncurkan serangan rudal yang melewati wilayah Jepang pada Selasa (4/10/2022).
Untuk meningkatkan kewaspadaan, pemerintah Jepang juga meminta bantuan kepada Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara sekutu lainnya.
Dilansir dari NHK World pada Rabu (5/10/2022), Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden AS Joe Biden sudah berbicara melalui telepon. Keduanya menegaskan akan memperkuat kemampuan pencegahan dan respons aliansi bilateral Jepang-AS.
Setelah percakapan, Kishida mengatakan Jepang akan mengajukan banding yang kuat dan bekerja dengan negara-negara terkait di PBB. Seperti diketahui, rudal balistik Korut melewati prefektur Aomori di Jepang utara. Serangan ini merupakan kali pertama Korut menembakkan rudal ke Jepang sejak September 2017.
Para pejabat mengatakan rudal tersebut terbang dengan jarak sekitar 4.600 kilometer. Pejabat pertahanan mengatakan hal itu merupakan rekor untuk rudal Korea Utara. Mereka percaya proyektil itu jatuh ke Samudra Pasifik di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Karena itu, Jepang bersiap untuk tindakan provokatif lebih lanjut oleh Korea Utara. Kekhawatiran juga meningkat bahwa Pyongyang dapat melakukan uji coba nuklir.
Baca Juga
Pemerintah Jepang berencana untuk secara drastis memperkuat kemampuan pertahanan negaranya untuk mengatasi kemajuan yang telah dicapai Korea Utara dalam pengembangan teknologi nuklir dan rudal. Akuisisi kemampuan serangan balik sedang dipertimbangkan.