Bisnis.com, SIDOARJO – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menilai selama pandemi Covid-19, dunia kerja global memperlihatkan kerentanan akan disrupsi yang terjadi di bidang sosial-ekonomi, khususnya bagi pekerja migran, pekerja perempuan, pekerja informal dan pekerja dengan disabilitas.
Menurutnya, dunia kerja baru yang menjadikan pekerja sebagai pusatnya menuntut upaya pemulihan yang juga berpusat pada pekerja, yaitu dengan memperhatikan hak, kebutuhan dan aspirasi buruh.
"Hal ini sejalan dengan mandat Deklarasi 100 Tahun Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO," katanya dalam agenda Napak Tilas dan HUT Ke-67 Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi), Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (30/9/2022).
Oleh karenanya, dia mendorong agar pemerintah, pengusaha dan buruh memperbarui komitmen bersama untuk memantapkan kesiapan pekerja dalam mengatasi dampak krisis dan menghadapi dunia kerja di masa depan.
Dia melanjutkan, apalagi saat ini, semua pihak dan pemangku kepentingan terkait memiliki visi besar untuk mewujudkan Indonesia Maju. Tenaga kerja yang produktif, memiliki kapasitas dan kapabilitas, serta tahan dan adaptif dalam situasi yang terus berubah, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut.
Menurut Wapres, sesuai rekomendasi ILO, dialog sosial menjadi mekanisme yang paling efektif dalam menyampaikan masukan-masukan untuk merumuskan kebijakan dalam merespons tantangan di bidang ketenagakerjaan.
Baca Juga
“Studi yang dilakukan ILO pada 2021 di 133 negara menunjukkan bahwa serikat buruh berkolaborasi dengan Pemerintah dan pengusaha melalui dialog sosial untuk merumuskan kebijakan, baik di tingkat nasional maupun internasional, dalam memperkuat kapasitas pekerja saat krisis menerpa, maupun dalam menyusun strategi jangka panjang untuk mengatasi dampak krisis,” tuturnya.
Tidak hanya itu, dia mengatakan dialog sosial untuk mencari solusi bersama atas beragam masalah ketenagakerjaan menjadi salah satu pilar dari panduan ILO dalam menghadapi dampak krisis pandemi Covid-19.