Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putra Mahkota Arab Saudi Dinobatkan Sebagai Perdana Menteri

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) dinobatkan sebagai perdana menteri kerajaan.
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman/Reuters-Joshua Roberts
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman/Reuters-Joshua Roberts

Bisnis.com, JAKARTA--Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dinobatkan sebagai perdana menteri kerajaan dalam perombakan kabinet yang diperintahkan oleh Raja Salman, menurut dekrit kerajaan yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency.

Pangeran Mohammed sudah menjadi penguasa de facto negara pengekspor minyak terbesar di dunia selama ini dan penunjukan itu meresmikan perannya sebagai pemimpin pemerintahan kerajaan.

Putra mahkota, yang dikenal dengan inisial MBS, sebelumnya menjabat sebagai wakil perdana menteri sekaligus menteri pertahanan. Dia digantikan sebagai menteri pertahanan oleh adiknya, Khalid bin Salman, yang merupakan wakil menteri pertahanan seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (29/9/2022).

Keputusan kerajaan menegaskan kembali semua menteri senior lainnya berada dalam genggaman mereka, termasuk Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Keuangan Mohammed al-Jadaan, dan Menteri Investasi Khalid al-Falih.

Dengan menunjuk MBS sebagai perdana menteri, peran yang sebelumnya dan biasanya dipegang oleh Raja Salman yang kini berusia 86 tahun, maka telah terjadi transfer kekuasaan yang lambat namun stabil di kerajaan.

Dekrit kerajaan pada hari Selasa tidak menyatakan alasan di balik penunjukan itu, tetapi kantor berita yang dikelola negara SPA mengatakan bahwa raja tetap menjadi kepala negara dan akan terus memimpin rapat kabinet.

Pada bulan Mei, raja dirawat di rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan medis, menurut laporan SPA saat itu.

Putra mahkota berusia 37 tahun itu bertanggung jawab atas banyak jabatan utama kerajaan, termasuk ekonomi, pertahanan, minyak, dan keamanan internal.

Pada April 2016, Pangeran Mohammed memperkenalkan Visi 2030, visi masa depan Arab Saudi, yang bertujuan menjadikan kerajaan sebagai jantung dunia Arab dan Islam, pusat investasi, dan pusat yang menghubungkan tiga benua.

Program itu berusaha untuk mendiversifikasi dan memprivatisasi ekonomi selainmembuatnya tidak terlalu bergantung pada minyak.

Pada tahun 2030, program itu siap membangun sistem e-government.
MBS menjadi pewaris takhta pada 2017, setelah sebelumnya menjabat menteri pertahanan.

Langkahnya yang paling menonjol sebagai menteri pertahanan adalah memimpin Operation Decisive Storm, koalisi pimpinan Saudi di Yaman melawan pemberontak Houthi, yang diluncurkan pada Maret 2015.

Putra mahkota juga telah mendorong kebijakan luar negeri yang lebih agresif untuk melawan pengaruh saingan regional Iran.
Pangeran Mohammed telah mengubah Arab Saudi secara radikal sejak dia naik ke tampuk kekuasaan melalui diversifikasi ekonomi dari ketergantungan pada minyak, memungkinkan perempuan untuk mengemudi dan mengekang kekuasaan ulama atas masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper