Bisnis.com, JAKARTA--Empat wilayah Ukraina yang diduki pasukan pro-Moskow sedang mempersiapkan referendum untuk bergabung dengan Rusia pada hari ini. Rencana ini dikecam secara luas oleh negara Barat karena menjadi titik awal dari pencaplokan ilegal.
Pemungutan suara di provinsi Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, yang mewakili sekitar 15% wilayah Ukraina, akan berlangsung dari Jumat hingga Selasa seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (23/9/2022).
Para pemimpin yang dilantik Rusia pada Selasa mengumumkan rencana pemungutan suara, sebuah tantangan ke negara Barat yang dapat meningkatkan perang secara tajam.
Hasilnya akan menjadi kesimpulan awal yang mendukung pencaplokan. Sedangkan Ukraina dan sekutunya telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan mengakui hasilnya.
Kyiv bulan ini meluncurkan serangan balasan yang telah merebut kembali sebagian besar wilayah, tujuh bulan setelah Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina. Perang itu telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang terlantar dan merusak ekonomi global.
Referendum telah dibahas selama berbulan-bulan oleh otoritas pro-Moskow, tetapi kemenangan Ukraina baru-baru ini mendorong para pejabat untuk menjadwalkannya.
Baca Juga
Setelah Putin mengumumkan minggu ini rancangan militer untuk merekrut 300.000 tentara untuk berperang di Ukraina, Moskow tampaknya berusaha untuk mendapatkan kembali keunggulan dalam konflik tersebut.
Rusia telah mengklaim bahwa referendum adalah kesempatan bagi orang-orang di wilayah tersebut untuk mengekspresikan pandangan mereka.
"Sejak awal operasi ... kami mengatakan bahwa orang-orang di wilayah masing-masing harus memutuskan nasib mereka, dan seluruh situasi saat ini menegaskan bahwa mereka ingin menjadi tuan atas nasib mereka," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya.
Ukraina menyatakan Rusia bermaksud untuk membingkai hasil referendum sebagai tanda dukungan rakyat, dan kemudian menggunakannya sebagai dalih untuk aneksasi, mirip dengan pengambilalihan Krimea pada tahun 2014 yang belum diakui oleh masyarakat internasional.
Dengan memasukkan empat wilayah ke dalam Rusia, Moskow dapat membenarkan eskalasi militer yang diperlukan untuk mempertahankan wilayahnya. Putin pada hari Rabu mengatakan Rusia akan menggunakan semua caruntuk melindungi dirinya sendiri, sebuah referensi yang jelas untuk penggunaan senjata nuklir.