Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Wilayah di Ukraina Gelar Referendum Gabung Rusia Hari Ini

Pasukan pro-Moskow sedang mempersiapkan referendum di empat wilayah untuk bergabung dengan Rusia.
Tank-tank Ukraina masuk ke kota,setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, Ukraina, Kamis (24/2/2022).REUTERS/Carlos Barria
Tank-tank Ukraina masuk ke kota,setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, Ukraina, Kamis (24/2/2022).REUTERS/Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA--Empat wilayah Ukraina yang diduki pasukan pro-Moskow sedang mempersiapkan referendum untuk bergabung dengan Rusia pada hari ini. Rencana ini dikecam secara luas oleh negara Barat karena menjadi titik awal dari pencaplokan ilegal.

Pemungutan suara di provinsi Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, yang mewakili sekitar 15% wilayah Ukraina, akan berlangsung dari Jumat hingga Selasa seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (23/9/2022).

Para pemimpin yang dilantik Rusia pada Selasa mengumumkan rencana pemungutan suara, sebuah tantangan ke negara Barat yang dapat meningkatkan perang secara tajam. 

Hasilnya akan  menjadi kesimpulan awal yang mendukung pencaplokan. Sedangkan Ukraina dan sekutunya telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan mengakui hasilnya.

Kyiv bulan ini meluncurkan serangan balasan yang telah merebut kembali sebagian besar wilayah, tujuh bulan setelah Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina. Perang itu telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang terlantar dan merusak ekonomi global.

Referendum telah dibahas selama berbulan-bulan oleh otoritas pro-Moskow, tetapi kemenangan Ukraina baru-baru ini mendorong para pejabat untuk menjadwalkannya.

Setelah Putin mengumumkan minggu ini rancangan militer untuk merekrut 300.000 tentara untuk berperang di Ukraina, Moskow tampaknya berusaha untuk mendapatkan kembali keunggulan dalam konflik tersebut.

Rusia telah mengklaim bahwa referendum adalah kesempatan bagi orang-orang di wilayah tersebut untuk mengekspresikan pandangan mereka.

"Sejak awal operasi ... kami mengatakan bahwa orang-orang di wilayah masing-masing harus memutuskan nasib mereka, dan seluruh situasi saat ini menegaskan bahwa mereka ingin menjadi tuan atas nasib mereka," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya.

Ukraina menyatakan Rusia bermaksud untuk membingkai hasil referendum sebagai tanda dukungan rakyat, dan kemudian menggunakannya sebagai dalih untuk aneksasi, mirip dengan pengambilalihan Krimea pada tahun 2014 yang belum diakui oleh masyarakat internasional.

Dengan memasukkan empat wilayah ke dalam Rusia, Moskow dapat membenarkan eskalasi militer yang diperlukan untuk mempertahankan wilayahnya. Putin pada hari Rabu mengatakan Rusia akan menggunakan semua caruntuk melindungi dirinya sendiri, sebuah referensi yang jelas untuk penggunaan senjata nuklir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper