Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mendorong agar kegiatan yang mempertemukan peneliti dapat terus dilaksanakan ke depannya dan tidak hanya menghadirkan ilmuwan senior, tetapi juga para ilmuwan muda.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima Ketua Akademisi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro, beserta jajaran di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan bahwa Ma'ruf Amin sangat mengapresiasi pertemuan tersebut dan diharapnya agar ada pertemuan lanjutan. Wakil Presiden juga bersedia untuk menjadi pembicara utama dalam pertemuan ilmuwan lanjutan, tetapi diharapkan pertemuan ilmuwan-ilmuwan muda sebagai regenerasi.
“Jadi ilmuwan-ilmuwan yang sekarang sudah ada potensi dari ilmuwan-ilmuwan muda ini sangat besar, dilaporkan juga tadi, dan Wapres sangat appreciate (mengapresiasi), karena ini kaitannya dengan maju dan tidaknya bangsa ini ke depan,” ujarnya, Rabu (21/9/2022).
Kepada Wapres, AIPI juga melaporkan hasil kesepakatan yang diperoleh dari pertemuan Science 20. Adapun kesepakatan pertama yang didapat dari acara tersebut adalah bahwa seluruh ilmuwan yang hadir baik dari dalam negeri ataupun mancanegara sepakat bahwa seluruh terapan dalam kehidupan manusia harus berdasarkan ilmu pengetahuan.
“Yang disepakati adalah bahwa seluruh terapan dalam berbagai kehidupan apakah itu mengenai sustainable (keberlanjutan) untuk lingkungan hidup, apakah itu untuk perubahan iklim atau bidang kesehatan semuanya kalau itu mau diterapkan itu harus berbasis ilmu pengetahuan. Artinya berdasarkan terapan,” papar Masduki.
Baca Juga
Lebih lanjut Masduki menyampaikan, kesepakatan kedua yang dihasilkan dari pertemuan Science 20 adalah segala temuan yang dihasilkan dari ilmu pengetahuan jangan sampai memakan korban manusia.
“Yang kedua yang dilaporkan juga adalah bahwa Indonesia mengusulkan bagaimana agar temuan science dan teknologi itu, tetap saja kalau terjadi berbagai akibat, perubahan-perubahan, disrupsi, jangan sampai yang namanya manusia itu menjadi korban. Jadi yang namanya temuan teknologi itu basisnya itu adalah basis manusia, untuk memanfaatkan manusia. Oleh karena itu, sekecil mungkin manusia setidaknya tidak menjadi korban, terutama dalam konteks pekerjaan. Itu yang menjadi inti kesepakatan,” katanya Masduki.
Wakil Presiden menyambut baik inisiatif dan usulan yang diberikan oleh Indonesia. Dia memandang, bahwa forum seperti ini yang melibatkan pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri merupakan sarana strategis untuk saling bertukar pikiran untuk kemaslahatan masyarakat di seluruh dunia, dalam hal ini khususnya untuk para ilmuwan.
“Science dan teknologi itu adalah kunci bagi semua negara untuk maju,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Science20 (S20) merupakan pertemuan/forum bagi para researcher (peneliti) dan scientist (ilmuwan) dari seluruh negara G20 untuk berkumpul dan membahas keilmuan yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan global serta ilmu pengetahuan dan terapannya dalam kehidupan manusia.