Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Capres 2024: Beda Nasib Ganjar dengan Anies Baswedan

Ganjar dan Anies punya kans untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024. Namun untuk dukungan politik, Anies lebih unggul dibandingkan Ganjar.
Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan) berswafoto dengan rekannya usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan) berswafoto dengan rekannya usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Ganjar Pranowo belum mendapat lampu hijau untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden alias Pilpres 2024.

Elite PDI Perjuangan (PDIP), partai tempat dia bernaung saat ini, masih bungkam. Bahkan cenderung mendorong Puan Maharani untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan nasional.

Padahal, Ganjar bisa dibilang memiliki segalanya, kecuali dukungan politik. Elektabilitasnya jauh mengungguli kandidat bakal capres lainnya. Saingan terdekatnya hanya Prabowo Subianto. Itupun banyak pihak menilai tren elektabilitas Prabowo akan turun dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Laporan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), misalnya, memaparkan bahwa dari Maret 2021 ke Agustus 2022 dukungan spontan kepada Ganjar naik dari 6,1 persen menjadi 17,6 persen.

Sementara dukungan kepada Prabowo tidak banyak berubah dari 13,4 persen menjadi 12,6 persen, Anies cenderung naik dari 5.4 persen menjadi 9.1 persen.

Soal dukungan politik, seandainya Ganjar mendeklarasikan diri maju sebagai capres, dukungan dari partai non PDIP tinggal ngantre. Ada beberapa partai yang telah secara terbuka ingin meminang Ganjar. NasDem dan PAN adalah dua di antaranya.

Golkar sebenarnya juga sempat menyatakan minat kepada Ganjar, hanya saja statusnya bukan capres melainkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Airlangga Hartarto.

Meski demikian, untuk memperoleh dukungan politik, Ganjar tetap harus bersaing. Apalagi, khusus NasDem, ada kecenderungan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Selain itu, suara NasDem juga masih di bawah ambang batas presiden atau presidential threshold

Kalaupun NasDem atau PAN sekalipun ingin mencalonkan Ganjar, mereka membutuhkan kolaborasi politik dengan partai lainnya. Peluang itu bisa sangat besar jika Koalisi Indonesia Bersatu mengarahkan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Namun jika tidak, peluang Ganjar untuk maju sebagai capres sangat minim.

Kendati minim, Ganjar bukannya tanpa harapan, misalnya kalau ada perubahan sikap politik dari PDIP. Elektabilitas Puan Maharani yang nasibnya masih satu koma, mengetuk hati elite PDIP untuk mengambil langkah realistis. Apalagi, kalau calonnya Anies Baswedan. Satu-satunya calon yang bisa membendung Anies, versi SMRC, adalah Ganjar Pranowo.

Prabowo, Puan atau bahkan Airlangga tak akan mampu. Apalagi, tren elektabilitas Prabowo cenderung turun. Sementara Puan dan Airlangga kendati tumbuh, angkanya masih jauh dari kata cukup untuk mengejar ketertinggalan mereka dari Anies Baswedan.

Anies harus diakui di antara semua kandidat non partai politik adalah calon yang paling kuat. Elektabilitasnya tinggi. Dia berada di peringkat ketiga di bawah Ganjar dan Prabowo. 

Namun, seperti disebutkan survei SMRC di atas, tren elektabilitas Anies naik cukup signifikan. Tren pertumbuhan elektabilitas Anies tertinggi kedua setelah Ganjar Pranowo.

Selain itu, poin lainnya bagi Anies Baswedan adalah dia telah mendeklarasikan diri siap maju sebagai capres di Pilpres 2024. Soal dukungan politik, Anies juga lebih unggul dibandingkan Ganjar Pranowo. Setidaknya untuk saat ini.

NasDem, Demokrat dan PKS, berpotensi kuat mengusung Anies Baswedan. Apalagi jumlah kursi tiga partai politik ini telah melebihi  presidential threshold

Selain itu, Anies juga dekat dengan kalangan muslim perkotaan. Ada potensi mereka memilih Anies dibandingkan Ganjar. Ada rumor Anies akan dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Meskipun, hal itu juga masih belum terkonfirmasi. 

Tetapi apapun itu, harus diakui Anies Baswedan lebih unggul dibandingkan dengan Ganjar Pranowo, dihitung dari tren elektabilitas dan potensi dukungan partai politik. 

Sedangkan Ganjar sebenarnya masih memiliki asa untuk mengubah keadaaan dengan tiga syarat realistis maju capres tetapi bukan dari PDIP, menunggu sinyal perubahan sikap dari Megawati Soekarnoputri, yang terakhir tentu sentuhan tangan dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper