Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Perkembangan Kasus Monkeypox di Indonesia Per 15 September 2022 di Indonesia

Perkembangan monkeypox di Indonesia dengan 0 status probable, 2 suspek dan 63 discarded per 15 September 2022.
Partikel virus cacar monyet atau monkeypox./Istimewa
Partikel virus cacar monyet atau monkeypox./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Jelang berakhirnya pandemi Covid-19 setelah ada pengumuman dari WHO terkait tanda-tanda berakhirnya pandemi Covid-19, kasus monkeypox terus berlanjut di beberapa negara di dunia. Per 15 September 2022, ada sekitar 60.394 kasus monkeypox di seluruh dunia dengan total kematian sebanyak 22 orang dari total 99 negara.

Di Amerika dan Eropa, terjadi pelandaian kasus setelah dilakukan program vaksinasi sejak Juli lalu. Meskipun demikian, kasus monkeypox di Amerika masih terpantau tinggi. Hingga 15 September 2022, ada sekitar 22.620 kasus monkeypox.

Di Asia Tenggara, kasus terbanyak ada di Singapura dengan jumlah 16 kasus, Thailand dengan 7 kasus, Filipina 4 kasus dan Indonesia 1 kasus. Rincian perkembangan Monkeypox di Indonesia disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr.

Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual pada Jum’at, (16/9/2022).
dr. Syahril menyebutkan, ada satu pasien yang dikonfirmasi terinfeksi virus monkeypox. Pasien ini berjenis kelamin laki-laki asal Jakarta dengan usia 27 tahun yang pada 19 Agustus lalu dinyatakan positif monkeypox melalui hasil lab. Namun sudah kembali dinyatakan sehat dan selesai melaksanakan isolasi mandiri sejak 4 September lalu.

Lalu, dr. Syahril melanjutkan perkembangan monkeypox di Indonesia dengan 0 status probable, 2 suspek dan 63 discarded per 15 September 2022. 2 pasien suspek sama seperti pasien positif yaitu berasal dari Jakarta, dan sebaran 63 pasien dengan status discarded meliputi 10 provinsi di Indonesia.

Suspek merupakan pasien yang dicurigai terinfeksi virus monkeypox yang punyai gejala ruam akut dengan penyebab yang tidak umum. Selain itu juga alami salah satu atau lebih gejala seperti sakit kepala, demam dengan suhu lebih dari 38,5 derajat celcius, limfadenopati, myalgia, sakit punggung, kelemahan di tubuh, serta ruam yang tidak menunjukkan tanda-tanda idap penyakit lain.

Lalu probable merupakan pasien yang termasuk suspek serta memiliki berbagai kriteria ataupun salah satu kriteria seperti, memiliki hubungan epidemiologis dengan kasus probable, timbul gejala, melakukan perjalanan ke wilayah endemik dalam kurun waktu 21 hari, hasil serologi positif orthopoxvirus dan tidak punya riwayat vaksin smallpox ataupun infeksi orthopoxvirus serta dirawat di rumah sakit terkait.

Sedangkan confirm merupakan pasien dengan hasil pemeriksaan laboratorium baik melalui PCR ataupun sequencing positif, dan discarded merupakan pasien dengan hasil pemeriksaan laboratorium baik melalui PCR ataupun sequencing negatif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper