Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kerek Harga BBM di Siang Bolong, Politikus Demokrat Bereaksi

Pengumuman kenaikan BBM pada siang hari disorot oleh politikus Partai Demokrat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Setpres - Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Setpres - Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA—Langkah pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara mendadak kemarin dinilai sejumlah politisi akan membawa dampak luas terhadap masyarakat.

Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo mengatakan pemerintah seperti tidak peduli pada kegiatan ekonomi rakyat yang bergeliat di setiap akhir pekan.

Menurutnya, tiba-tiba semua pengendara harus menyesuaikan diri dengan kenaikan harga BBM yang diberlakukan pukul 14.30 WIB.

"Pemerintah seolah-olah tidak memikirkan kegiatan ekonomi yang sedang berjalan di akhir pekan. Biasanya kenaikan harga BBM dilakukan di pergantian hari untuk mempermudahkan adaptasi dari kenaikan harga. Akan tetapi kali ini dilakukan di siang hari mendadak,” ujarnya, Minggu (4/9/2022).

Dia mengatakan rakyat kecil seperti supir angkot, supir truk, dan lain-lain yang di tengah perjalanan harus menyesuaikan harga, keluh Sartono.

Politisi fraksi Partai Demokrat itu mempertanyakan, apakah pemerintah sadar bahwa kenaikan harga BBM akan berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat. Dan yang jelas, inflasi pasti mengalami kenaikan dan harga bahan pangan akan kembali naik. 

Kenaikan harga pertalite dan solar, lanjut Sartono, akan memengaruhi masyarakat termasuk kelas menengah, karena pasti mulai menahan belanjanya. Sebelumnya pemerintah pernah menurunkan harga pertamax turbo sebagai imbas dari turunnya harga minyak dunia ke level US$80.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani menilai keputusan pemerintah tetap menaikkan harga BBM bersubsidi ini sama saja mencekik rakyatnya sendiri.

“Pemerintah benar-benar tidak memiliki empati. Kenaikan harga BBM Bersubsidi akan mencekik masyarakat miskin yang sudah terhimpit beban hidup akibat efek pandemi yang belum tuntas,” kata Netty.

Menurut Netty, imbas kenaikan BBM memiliki efek domino terhadap kenaikan harga barang pokok dan berbagai komoditas sehingga keluarga pra sejahtera yang menjadi wajah ‘wong cilik’ makin sulit memenuhi kebutuhan gizi keluarga. 

Selain itu, kata Netty, "Upaya pemerintah dalam berbagai program nasional, seperti, penurunan stunting, penurunan angka kematian ibu, terancam gagal karena rakyat tidak memiliki daya beli yang cukup."

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. 

Harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 0.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper