Bisnis.com, JAKARTA - Alat musik Bali merupakan salah satu daya tarik yang membuat Pulau Dewata ramai dikunjungi oleh wisatawan. Bali merupakan salah satu destinasi dengan wisatawan teramai se-Indonesia. Sebab, pulau kecil di sebelah timur Indonesia ini menyimpan banyak keindahan alam. Mulai dari pantai yang biru, hutan tropis, desa hijau yang dikelilingi oleh sawah, hingga pegunungan yang tinggi.
Selain memiliki keindahan alam yang luar biasa, Bali juga memiliki kebudayaan yang tidak kalah eksotisnya. Tidak jarang nilai kultur dan budaya ini menjadi daya Tarik bagi wisatawan untuk berlibur ke Pulau Dewata ini. Hal ini bisa dilihat dari seni arsitektur bangunannya, upacara keagamaan, tarian tradisional hingga alat musiknya.
Selain tarian tradisionalnya, seni musik tradisional juga menjadi salah satu bagian penting dari budaya Bali. Seni ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari budaya tradisional. Jenis-jenis musik tradisional di Bali telah muncul sejak zaman Bali kuno, yaitu mulai abad ke-8 hingga ke-14 Masehi.
Persebaran alat musik di Bali umumnya terjadi di kota Denpasar, yaitu mulai dari Denpasar Timur, Denpasar Barat, Denpasar Utara, hingga Denpasar Selatan. Angklung, gender wayang, gong bhari, dan gambang menjadi alat musik tertua di Bali yang diperkenalkan mulai dikenal pada tahun 913 Masehi.
Berikut ini beberapa alat musik bali yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Gamelan Bali
Meskipun secara letak geografis terpisah jauh dari Pulau Jawa, gamelan juga terdapat dalam budaya di bagian dari alat musik Bali. Gamelan sendiri merupakan sekumpulan instrumen musik yang terdiri dari gambang, gong, gendang, kempul, bonang dan yang lainnya.
Penyebaran gamelan sendiri cukup meluas sebenarnya. Mulai dari Jawa, Madura, Bali hingga ke Nusa Tenggara. Hanya saja setiap daerah memiliki gamelan dengan ciri khasnya masing-masing yang telah berakulturasi dengan budaya setempat.
Baca Juga
2. Rindik
Alat musik yang satu ini dimainkan dengan cara dipukul, mirip seperti gamelan. Hanya bacterial yang digunakan berbeda. Rindik menggunakan bilah-bilah bambu yang disusun dan setiap bambu mewakili nada-nada tertentu dalam tangga nada pentatonis.
Cara memainkan rindik adalah dengan kesenian yang Bernama Joged Bumbung, sebuah tarian yang termasuk ke dalam hiburan rakyat. Hingga saat ini, rindik juga sering digunakan sebagai alat musik pelengkap pada acara pernikahan dan penyambutan tamu penting.
3. Gangsa
Alat musik asal Bali ini terbuat dari perunggu dan biasanya dimainkan Bersama gong gede, gong kebyar, dan jenis gong lainnya. Menurut sejarahnya, alat musik gangsa dimainkan sebagai penentu mantra-mantra lagu. Setiap lantunan yang berasal dari pukulan gangsa melengkapi kekentalan suara gamelan Bali.
4. Gender
Alat musik Bali yang satu ini merupakan variasi dari gangsa dengan jumlah bilah dan bentuk selewah yang berbeda. Ciri khas lainnya yang menjadi pembeda adalah gangsa dimainkan dengan 2 alat pukul sehingga cara bermainnya juga cukup berbeda.
Alat pukul gender juga berbeda dengan gangsa. Bentuknya lebih menyerupai palu yang bagian ujung atasnya mengecil dan tangkainya terbuat dari bambu pipih. Pada bagian kepalanya berbentuk bundar pipih dan terbuat dari kayu yang tidak begitu keras.
5. Suling gambuh
Di bagian badan suling ini terdapat 6 buah lubang nada dan sebuah rongga tiup pada bagian ujungnya. Alat musik Bali ini dimainkan dengan posisi diagonal untuk mengakomodasi dimensinya dan saat memainkannya pun suling ini disandarkan di lantai.
Suling ini termasuk dari rangkaian alat musik gamelan gambuh. Terdapat 3 suling gambuh yang menjadi inti gamelan dan fungsinya adalah untuk memainkan bagian-bagian melodi. Untuk mengiringi melodi ini, gamelan gambuh dilengkapi dengan gendang kecil, ceng-ceng ricik, gong kecil, beberapa perkusi dan alat musik perkusi lainnya.
6. Ceng-ceng
Alat musik Bali yang satu ini bisa dibilang menghasilkan karakter suara yang khas dari musik-musik tradisional Bali. Efek suara yang dihasilkan begitu dinamis karena merupakan hasil perpaduan 8 buah logam bundar yang diadu satu sama lain.
Dari segi bentuk, ceng-ceng memiliki nilai budaya yang kental. Bentuknya seperti kura-kura dan bagian tempurungnya menjadi tempat diletakkannya logam-logam bundar tersebut. Pada kebudayaan Bali sendiri, kura-kura dipercaya mengandung nilai magis yang kuat.
Itulah beberapa alat musik Bali. Mengenal dan memahami alat musik daerah merupakan salah satu wujud pelestarian budaya nusantara yang semakin hari semakin terkikis oleh kemajuan zaman.