Bisnis.com, JAKARTA - Aliran bantuan terhadap korban banjir Pakistan terus berdatangan. Banjir akibat hujan Monsun ini dikabarkan telah mencapai 1.033 orang dan berdampak terhadap puluhan juta lainnya.
Sejumlah pejabat Pakistan menyampaikan bahwa AS, Inggris, Uni Emirat Arab dan sejumkah negara lainnya telah berkontribusi pada bencana tersebut, tetapi masih banyak dana yang diperlukan.
Seorang pembantu Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan kepada BBC bahwa negara itu sangat membutuhkan dukungan internasional.
"Pakistan telah bergulat dengan masalah ekonomi, tetapi sekarang ketika kami akan mengatasinya, bencana Monsun melanda," kata Salman Sufi, dikutip dari BBC.com, Senin (29/8/2022).
Dia menambahkan, pendanaan dari banyak proyek pembangunan telah dialihkan ke orang-orang yang terkena dampak.
Menurut laporan surat kabar Dawn, Perdana Menteri Sharif telah mengumumkan hibah sebesar 10 miliar rupee (US$45 juta) untuk korban di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang paling terkena dampak. Setiap keluarga yang terkena dampak banjir akan diberikan 25.000 rupee (US$112), kata Sharif, yang akan dicairkan dalam waktu seminggu.
Baca Juga
Para pengungsi menunggu bantuan di daerah banjir di Distrik Charsadda, provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut negara itu, sedangkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka setelah sungai di Khyber Pakhtunkhwa meluap dan menyebabkan banjir bandang yang dahsyat.
"Rumah yang kami bangun dengan kerja keras bertahun-tahun mulai tenggelam di depan mata kami," kata Junaid Khan. Kami duduk di pinggir jalan dan menyaksikan rumah impian kami tenggelam," imbuh Shehbaz Sharif.
Provinsi Sindh di tenggara negara itu juga terkena dampak parah dan ribuan orang mengungsi dari rumah.