Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Prioritaskan Vaksin Cacar Monyet untuk Dua Kelompok, Siapa Saja?

Vaksin Jynneos merupakan jenis vaksin yang mengandung virus Vaccinia hidup yang tidak bereplikasi secara efisien dalam sel manusia.
Ilustrasi tangan seseorang terinfeksi virus cacar monyet atau Monkeypox/BBC
Ilustrasi tangan seseorang terinfeksi virus cacar monyet atau Monkeypox/BBC

Rekomendasi FDA

Seperti diketahui, ada 2 jenis vaksin yang telah disetujui penggunaanya sebagai vaksin cacar monyet oleh Badan Pengawas Obat dan MakananAmerika Serikat (FDA).

Kedua vaksin itu adalah vaksin Jynneos dan ACAM2000 yang sebenarnya merupakan jenis vaksin cacar.

Vaksin Jynneos merupakan jenis vaksin yang mengandung virus Vaccinia hidup yang tidak bereplikasi secara efisien dalam sel manusia. Vaksin ini dapat diberikan untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Penggunaan vaksin tersebut memang diutamakan pada kelompok berisiko tinggi terkena cacar monyet, terlebih pada individu yang mengalami gangguan imunitas.

FDA juga menyebut, bahwa vaksin Jynneos aman diberikan kepada orang yang menderita HIV dan eksim maupun penyakit kulit eksfoliatif lainnya.

Vaksin Jynneos diberikan dalam dua suntikan sebanyak 0,5 ml di bawah kulit dengan jarak selama 28 hari antara suntikan pertama dan kedua.

Masyarakat yang diberikan vaksin Jynneos akan merasakan sejumlah efek samping seperti rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan di area bekas suntikan. Reaksi umum lainnya adalah sakit kepala, nyeri, dan mengalami kelelahan.

Vaksin selanjutnya adalah vaksin ACAM2000 yang juga mengandung virus Vaccinia hidup, mampu bereplikasi untuk melawan virus cacar monyet.

Namun, vaksin ACAM2000 dapat menyebabkan berbagai efek samping yang lebih serius, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, dan komplikasi dari inokulasi yang tak disengaja.

Selain tidak dapat diberikan kepada bayi yang berumur kurang dari 12 bulan, vaksin ACAM2000 juga tidak dapat diberikan kepada individu dengan gangguan defisiensi imun bawaan atau yang didapat, termasuk mereka yang mengonsumsi obat imunosupresif ataupun orang yang hidup berdampingan dengan penderita HIV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper