Bisnis.com, JAKARTA - China dengan tegas menentang perundingan dagang antara Amerika Serikat dan Taiwan. Mereka mengancam akan mengambil semua tindakan tegas yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan hingga keamanan wilayahnya.
Dikutip dari ChannelNewsAsia.com, Kamis (18/8/2022), Taiwan dan AS menyatakan akan memulai pembicaraan perdagangan di bawah inisiatif baru. Mereka menyatakan ingin mencapai kesepakatan dengan hasil keuntungan ekonomi sebagai tanda lain dari dukungan AS terhadap Taiwan.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China Shu Jueting mengatakan kebijakan "Satu China" merupakan prasyarat bagi partisipasi Taiwan dalam kerja sama ekonomi dengan negara-negara asing. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China akan mendesak Amerika Serikat untuk tidak membuat penilaian yang salah.
Di sisi lain, kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan kedua belah pihak telah mencapai konsensus tentang mandat negosiasi dan diharapkan putaran pertama pembicaraan akan berlangsung awal musim gugur ini.
"Kami berencana untuk mencapai komitmen berstandar tinggi dan hasil yang berarti yang mencakup sebelas bidang perdagangan dalam mandat negosiasi yang akan membantu membangun ekonomi abad ke-21 yang lebih adil, lebih sejahtera, dan tangguh," ujar Deputi Perwakilan Dagang Amerika Serikat Sarah Bianchi dalam sebuah pernyataan.
Diberitakan sebelumnya, Taiwan meluncurkan jet tempur paling canggihnya, F-16V yang dilengkapi rudal, dalam demonstrasi malam hari yang langka setelah latihan militer China yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar pulau itu.
Baca Juga
Dikutip dari Aljazeera, Kamis (18/8/2022), pasukan China telah menggelar latihan militer udara dan laut berhari-hari di Selat Taiwan bulan ini setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi dan delegasi kongres.
Taipei telah melakukan latihannya sendiri untuk mensimulasikan pertahanan terhadap invasi oleh China dan pada hari Rabu (17/8/2022). Personel angkatan udara menghadirkan pesawat tempur F-16V dengan rudal anti-kapal buatan AS dalam latihan "kesiapan tempur" di sebuah pangkalan udara di wilayah Hualien timur.