Bisnis.com, JAKARTA – Taiwan menuding China menggunakan kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei sebagai dalih untuk mengadakan latihan perang di dekat wilayahnya.
Dilansir Bloomberg, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menduga latihan perang tersebut sebagai persiapan invasi. China berencana mengubah status quo di Selat Taiwan dan kegiatan militer tersebut menambah kekhawatiran bahwa Beijing dapat melanjutkan dengan invasi yang sebenarnya.
“Garis tengah Selat Taiwan telah mempertahankan status quo di selat itu selama beberapa dekade, dan itu merupakan simbol status quo di selat itu. Fakta ini telah dirugikan selama beberapa hari terakhir karena latihan China, yang memengaruhi perdamaian, stabilitas regional, dan terutama keamanan Taiwan,” ungkap Wu seperti dikutip Bloomberg, Selasa (9/8/2022).
China mengirim lebih dari 120 pesawat melintasi garis tengah dari Rabu hingga Minggu pekan lalu. Taiwan menanggapi dengan mengerahkan pesawat dan kapal, mengeluarkan peringatan radio dan menyebarkan sistem rudal berbasis darat untuk memantau kegiatan.
“Kami ingin mendapatkan lebih banyak dukungan dari negara-negara di seluruh dunia untuk bersama-sama menjaga status quo di selat Taiwan dan mempertahankan otoritas garis tengah selat,” kata Wu.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mendeteksi 39 pesawat tempur China dan 13 kapal perang di sekitar pulau itu hingga Senin pukul 17.00 Senin. Sebanyak 21 jet milik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terbang di bagian timur garis tengah Selat Taiwan dan zona identifikasi pertahanan udara barat daya pulau itu.
Baca Juga
Militer China mengumumkan latihan baru di dekat Taiwan pada hari Senin, yang menandakan bahwa Beijing ingin terus menekan pulau itu setelah serangkaian latihan yang diumumkan sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi.
Beijing mengecam kunjungan Pelosi sebagai pelanggaran terhadap janji AS 50 tahun lalu untuk tidak secara resmi mengakui pemerintah Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya.
Wu mengatakan bahwa tindakan militer China melanggar hak Taiwan di bawah hukum internasional, tetapi Taipei akan tetap tenang dalam menghadapi latihan tersebut.
Dia menambahkan bahwa kebanyakan orang di Taiwan mendukung perjalanan Pelosi, ketua DPR AS pertama yang mengunjungi pulau itu dalam 25 tahun terakhir.
Taiwan melanjutkan dengan latihan artileri tembakan langsung pada hari Selasa yang mensimulasikan pertahanan terhadap invasi China.
Juru bicara Angkatan Darat Taiwan mengatakan latihan yang berlangsung sekitar satu jam di Pingtung Taiwan selatan tersebut mensimulasikan pertahanan terhadap serangan dari konvoi PLA di pantai.
Ia menegaskan bahwa latihan itu tidak terkait dengan latihan militer China baru-baru ini, melainkan merupakan latihan rutin dan telah direncanakan sebelumnya.