Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prokes Menurun, Satgas Minta 3M Harus Melekat di Setiap Aktivitas Masyarakat

Satgas mengingatkan kembali masyarakat pentingnya perilaku sehat (PHBS) guna mencegah penularan Covid-19 dalam setiap aktivitas.
Satgas mengingatkan kembali masyarakat pentingnya perilaku sehat (PHBS) guna mencegah penularan Covid-19 dalam setiap aktivitas./Istimewa
Satgas mengingatkan kembali masyarakat pentingnya perilaku sehat (PHBS) guna mencegah penularan Covid-19 dalam setiap aktivitas./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito kembali mengingatkan masyarakat pentingnya protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.

Penyebabnya, belakangan ini kasus Covid-19 kembali meningkat, baik di dalam negeri maupun di berbagai belahan dunia.

"Di tengah kondisi kasus yang kembali dinamis dalam beberapa minggu terakhir, Covid-19 mengingatkan kita kembali pentingnya konsisten mengendalikan peluang penularan secara bersama-sama," katanya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (5/8/2022).

Dia menjabarkan, protokol kesehatan seperti 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) harusnya menjadi perilaku keseharian dan sebagai bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam situasi pandemi Covid-19.

Namun, dia menemukan hasil pantauan kepatuhan secara nasional menunjukkan kecenderungan sikap setengah disiplin dalam menjalankan 3M. Seperti hanya menjalankan satu atau dua aspek saja dari tiga aspek yang seharusnya tidak terpisahkan dari 3M.

Secara linear, dia mengatakan kinerja pemantauan dan pelaporan kepatuhan di daerah juga menurun. Adapun, beberapa bulan terakhir, jumlah daerah yang melapor makin berkurang. Tercatat hanya 17 dari 34 provinsi melapor pada pekan terakhir atau 25-31 Juli 2022.

Lalu, kepatuhan memakai masker cenderung lebih rendah daripada menjaga jarak. Dari 17 provinsi yang melapor pada pekan terakhir, sekitar 40 persen kelurahan/desa tidak patuh memakai masker, sedangkan hanya sekitar 20 persen kelurahan/desa tidak patuh menjaga jarak.

Dari lima provinsi dengan kasus tertinggi, nyatanya memiliki tingkat kepatuhan protokol kesehatan yang harus dievaluasi kembali. Salah satu provinsi dengan tingkat kepatuhan terendah adalah Jawa Barat. Angka kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak di sana dilaporkan kurang dari 20 persen.

"Saya berharap kedepannya baik masyarakat maupun aparat setempat yang berkewajiban mengawasi kedisiplinan protokol kesehatan, agar sama-sama kembali membangun dan mengkonsistenkan atmosfer yang kembali patuh, taat, dan tidak menyepelekan," pesannya.

Dia mengimbau, masyarakat perlu menguatkan kembali 12 upaya PHBS sebagai dasar untuk membentuk kondisi kesehatan masyarakat jangka panjang, baik saat pandemi maupun tidak.

Beberapa upaya PHBS yang dimaksud Wiku adalah mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan, menghindari bersentuhan, rutin desinfeksi, tidak keluar rumah saat sakit, mengkonsumsi makanan sehat, hindari menyentuh wajah, aktif secara aktif, minum cukup air, menjaga kesehatan mental, dan tidur cukup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper