Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Jatuhkan Sanksi kepada Kekasih Vladimir Putin

Kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat (AS) berupa pembekuan aset miliknya akibat invasi Rusia terhadap Ukraina.
Alina Kabaeva, 39 tahun, dikabarkan sebagai kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin./Istimewa
Alina Kabaeva, 39 tahun, dikabarkan sebagai kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin dikenakan sanksi oleh Departemen Keuangan Pemerintah Amerika Serikat (AS) berupa pembekuan aset miliknya akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Sang kekasih bernama Alina Kabaeva, 39, masuk ke dalam daftar warga negara yang dikenakan sanksi oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri federal. Selain membekukan asetnya di AS, secara umum melarang orang Amerika Serikat berurusan dengannya sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Rabu (3/8/2022).

Langkah itu dilakukan lebih dari tiga bulan setelah Gedung Putih mengatakan Kabaeva, mantan pesenam ritmik terkenal, juga tidak aman dari sanksi.

Pejabat Inggris juga telah memberikan sanksi yang sama kepada Kabaeva pada Mei lalu. Dia sekarang adalah ketua Grup Media Baru Rusia, perusahaan media swasta terbesar di negara itu.

Negara-negara Barat telah memberlakukan hukuman ekonomi kepada rekan dan orang yang dicintai Putin untuk menghukum presiden Rusia, 69, atas keputusannya menyerang Ukraina pada bulan Februari.

AS telah menghindari konfrontasi langsung dengan Rusia atas invasi, meskipun telah menyediakan miliaran dolar senjata dan sumber daya lainnya untuk membantu Ukraina.

Kremlin telah lama membantah bahwa Putin, yang telah bercerai, terlibat asmara dengan Kabaeva. Akan tetapi, berbagai laporan yang diterbitkan menunjukkan bahwa dia adalah ibu dari setidaknya beberapa anaknya.

Sebuah surat kabar Moskow pada tahun 2008 melaporkan bahwa Putin dan Kabaeva terlibat percintaan, meskipun dia masih menikah pada saat itu. Kasus itu ditutup segera setelah karena alasan yang tidak jelas.

Kabaeva, yang berasal dari Uzbekistan, meraih emas di Olimpiade 2004 di Athena. Dia kemudian menghabiskan lebih dari enam tahun sebagai anggota parlemen di partai Rusia Bersatu milik Putin sebelum mengambil alih Grup Media Nasional pada tahun 2014.

Dia berpengalaman di perusahaan media sebagai pembawa acara talkshow TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper