Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenksy Perintahkan Semua Warga Donetsk Mengungsi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan penduduk yang tersisa di wilayah Donetsk untuk segera mengungsi.
Presiden Jokowi tiba di Istana Maryinsky, Kyiv disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di pintu masuk Istana pada Rabu sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat, pada Rabu (29/6/2022) - Setpres
Presiden Jokowi tiba di Istana Maryinsky, Kyiv disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di pintu masuk Istana pada Rabu sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat, pada Rabu (29/6/2022) - Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan penduduk yang tersisa di wilayah Donetsk untuk segera mengungsi yang disebutnya sebagai "keputusan pemerintah".

"Semuanya sedang diatur. Dukungan penuh, bantuan penuh baik logistik maupun pembayaran. Kami hanya butuh keputusan dari rakyat untuk pindah," katanya dalam pidato malamnya.

"Semakin cepat dilakukan, semakin banyak orang meninggalkan wilayah Donetsk sekarang, semakin sedikit orang yang akan dibunuh oleh tentara Rusia," katanya seperti dikutip CNN.com, Senin (1/8/2022).

Zelensky mendesak warga Ukraina yang memiliki kesempatan untuk berbicara dengan "mereka yang masih berada di zona pertempuran di Donbas" untuk meyakinkan rekan senegaranya bahwa perlu untuk pergi, "terutama jika mereka adalah keluarga dengan anak-anak."

Presiden Ukraina menekankan "ada ratusan ribu orang, puluhan ribu anak-anak" yang tersisa di wilayah Donbas saat ini.

Awal pekan ini, pasukan Ukraina mengatakan mereka mampu menghalau upaya Rusia untuk menyerbu beberapa distrik di wilayah Donetsk.

Pasukan Ukraina melaporkan penembakan intens di sebagian besar garis depan Timur, tetapi tidak ada kemajuan dari pasukan Rusia.

Iryna Vereshchuk, Wakil Perdana Menteri Ukraina, mengatakan kepada media pada Sabtu (30/7/2022) pagi bahwa tidak ada pasokan gas di wilayah Donetsk saat ini dan "tidak akan ada pemanas di musim dingin."

Pemerintah Ukraina membentuk pusat koordinasi untuk membantu mengevakuasi penduduk wilayah Donetsk ke bagian Ukraina yang lebih aman, kata Vereshchuk. Evakuasi akan dilakukan dengan kereta api dan bus, tambahnya.

Vereshchuk menyebut, ada "52.000 anak di wilayah Donetsk" saat ini.

“Orang-orang yang menolak untuk mengungsi harus menandatangani "suatu bentuk penolakan tertentu dari evakuasi wajib" yang menyatakan bahwa mereka memahami dan menyadari semua konsekuensi dari tetap berada dalam pertempuran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper