Bisnis.com, JAKARTA — Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention / CDC) Amerika Serikat (AS) melaporkan 3.846 kasus monkeypox atau cacar monyet pada Senin (25/7/2022). Jumlah itu membuat AS jadi negara dengan kasus cacar monyet terbanyak di dunia, melebihi Spanyol yang mencatat 3.105 kasus.
Dua negara lain dengan jumlah infeksi tertinggi, Jerman dan Inggris, masing-masing telah melaporkan 2.352 dan 2.208 kasus.
Lonjakan jumlah kasus membuat pemerintah AS mempertimbangkan untuk mendeklarasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan nasional, seperti dilansir dari BBC, Selasa (26/7/2022).
Sebelumnya, pada 21 Juli, 50 anggota parlemen dari Partai Demokrat mengirim surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden. Dalam surat tersebut, mereka mendesaknya Biden untuk menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan nasional dan mengirim jutaan dosis vaksin dari luar negeri ke AS.
Para pejabat AS mengatakan pria gay, biseksual, serta petugas kesehatan jadi kelompok masyarakat yang paling rentan terkena cacar monyet. Selain itu, pada pada 22 Juli AS mengonfirmasi kasus cacar monyet pertama pada anak-anak.
Dilaporkan, Pemerintah AS sedang menyiapkan orang untuk jadi koordinator pengawasan cacar monyet.
Baca Juga
Dari kasus yang ada, sebagian besar efek cacar monyet bersifat ringan. Gejala awal berupa demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam atau lesi seperti cacar air. Sejauh ini belum ada kasus kematian akibat cacar monyet di AS.
Pada 21 Juli 2022 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan gobal. Tercacat, lebih dari 18.000 kasus telah dilaporkan di 75 negara.